Antisipasi Terjadinya Krisis Air, Bupati Magetan Adopsi Cara Berpikir Raffles

Antisipasi Terjadinya Krisis Air, Bupati Magetan Adopsi Cara Berpikir Raffles

“Kalau semua hanya berpikir jangka pendek, tidak ada yang memikirkan konservasi, yang bahaya anak cucu kita nanti,”tutur Bupati Suprawoto pada saat melakukan peninjauan penghijauan di Desa Trosono, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, Jum’at (06/05).

Ingat akan pasokan air yang kian hari kian menipis sementara kebutuhan air terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, Bupati Magetan galangkan penghijauan di Sumber Dawuhan.

Kawasan tersebut digadang-gadang akan menjadi sebuah Kawasan konservasi air untuk menjaga ketersediaan cadangan air di Magetan, khususnya di area desa setempat.

Upaya penghijauan di desa Trosono ini dilakukan semata-mata bukan hanya untuk kepentingan jangka pendek saja, melainkan jangka Panjang. Ia ingin meninggalkan sesuatu yang baik untuk generasi yang akan datang. Dalam hal ini, Bupati Suprawoto tersinspirasi dari cara berpikir Raffles ratusan tahun silam.

“Cara berpikir saya itu gampang aja, nyontoh aja Rafless tahun 1800. Hutan di Jawa masih lebat, macan Jawa masih banyak, sudah berpikir Kebun Raya Bogor. Kalau seandainya beliau tidak berpikir itu, kita nggak akan punya kebun raya,” ungkapnya.

Turut hadir dalam peninjauan penghijauan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Magetan, Camat Parang, serta Perangkat Desa Trosono.(Diskominfo/fa2/IKP1)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *