Ziarah makam dilakukan pemerintah Magetan dalam rangka memperingati Hari Jadi Magetan bersama Forkopimda beserta jajaran. Ziarah yang dilakukan ini terbagi dalam tujuh (7) makam tokoh penting dalam pembangunan Kabupaten Magetan. Dalam memperingati Hari Jadi Magetan ke-346, ziarah dilakukan dalam suasana pandemi Covid-19 tersebut tidak mengurangi makna sakral untuk mengenang jasa para pemimpin besar di Magetan.
Kali ini kita sedikit mengulas salah satu makam dari tujuh makam penting di Magetan yaitu Makam Kanjeng Kyai Adipati (K.K.A) Purwodiningrat. Kanjeng Kyai Adipati Purwodiningrat adalah putra dari Raden Tumenggung Sasrawinata yaitu Bupati Pasuruan yang wafat di Pasuruan adalah keturunan dari Panembahan Cakraningrat I yang wafat pada tahun 1630 di Kamal yang kemudian dimakamkan di Astana Hermata Madura.
Tugas K.K.A Purwodiningrat yang pertama adalah mengamankan daerah perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah. Lebih tepatnya daerah Magetan, jangan sampai terkena kekacauan akibat perang saudara di pusat pemerintahan Mataram. Sebelum menjabat Bupati Magetan ia adalah seorang Tumenggung yang menjabat Bupati di Kertosono.
Pemerintahan Kabupaten Magetan dibawah kepemimpinannya menjadi tentram dan sampai ia wafat, Magetan dalam keadaan aman. Kehidupan rakyat tentram walaupun Mataram mengalami kekisruhan akibat perang saudara yang disebut sebagai suksesi oorlog oleh para ahli sejarah. Jenazah K.K.A Purwodiningrat dimakamkan di tanah bekas perdikan Desa Pacalan Kecamatan Plaosan. Sedangkan makam Nyai Mas Purwodiningrat terletak di bekas perdikan Desa Pakuncen wilayah Kertosono. Kanjeng Kyai Adipati Poerwadiningrat (K.K.A. Poerwadiningrat) adalah Bupati Magetan ke-6 yang menjabat dari tahun 1755 hingga tahun 1790.
Disela-sela acara Kapolres Magetan AKBP. Yakhob Silvana Delareskha S.I.K., M.Si memberikan bantuan secara simbolis sejumlah 10 sembako dan tali asih untuk juru kunci makam Kembang Sore.
(diskominfo/wan/fa2)