Telusur Jejak sejarah Kabupaten Magetan melalui Uang Magetan

Telusur Jejak sejarah Kabupaten Magetan melalui Uang Magetan

Magetan  ,Tahukah kamu kalau di Magetan pada tahun 1948 pernah mencetak uang sendiri ? Bagi Kamu yang penasaran tentunya bertanya tanya apa iya di Magetan pernah punya uang yang merupakan uang yang dicetak wilayah kabupaten Magetan.

Untuk mengobati rasa penasaran kalian Kita akan ajak kalian bertemu dengan salah seorang Kolektor uang kuno (Numismatis) yang tinggal di desa Sidowayah Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan yang memiliki koleksi uang Magetan yang terbit 17 September 1948. Dia Adalah Imam Subqi Rofiansyah (45 th) yang akrab dipanggil Imam.Selasa (2/8/2022)

Uang Magetan ini memiliki ukuran yang terbilang kecil dibandingkan uang sekarang,memiliki warna coklat dan ditandatangani oleh Bupati Magetan kala itu R. Sudibjo yang gugur menjadi korban keganasan pemberontakan PKI 1948 di Desa Soco Kec Bendo Kab Magetan. Imam memiliki 3 uang Magetan dengan pecahan 1 rupiah,5 rupiah dan 2,5 rupiah.

Imam Subqi Rofiansyah menceritakan “Saya mendapatkan uang ini penuh perjuangan , dibalik semua itu ada kisah miris yang saya temui dan dengar dari beberapa narasumber yang ada. Kisah uang Magetan ini dipenuhi dengan kisah perjuangan yang heroik sekaligus cerita kelam sang pembawa uang ini.”

“Pemerintah RI yang berkedudukan di Jogyakarta memberikan telegram kepada kepala daerah yang dinilai strategis agar mencetak uangnya sendiri sendiri dengan harapan agar saat agresi Militer Belanda II dilancarkan semua daerah tersebut tetap bisa menjalankan roda perekonomiannya . Seperti kita ketahui agresi militer Belanda II dilaksanakan pada bulan Desember 1948. Dan uang Magetan ini bertuliskan 17 September 1948. Jadi Sukarno saat itu sudah memprediksi datangnya Belanda untuk Menjajah Indonesia. Sehingga dipandang perlu agar ada kemandirian ekonomi di daerah yang strategis terutama untuk perang Gerilya  ” ujar Imam

“Saat Bupati Magetan R Sudibjo dikepung dan ditawan oleh Gerombolan Pemberontak PKI dia mengutus salah seorang kepercayaannya agar membawa koper berisi berkas penting agar diselamatkan dari para pemberontak. Pembantu Bupati tersebut bernama Mbah Sardi Yang berasal dari Sayutan Kec Parang Karena tidak berhasil menangkap Mbah Sardi akhirnya Gerombolan PKI mengumumkan ada seorang yang membawa  uang Palsu yang dibawa ke arah Parang . Singkat cerita Mbah Sardi hilang di hutan Jati karena dianggap membawa uang palsu . Uang daerah ini selain di Magetan juga terdapat di  Solo ,Madiun,Cepu,Pacitan,Banten dan daerah Sumatera dan terbit hampir bersamaan sekitar bulan September 1948. Ditilik dari kisah Mbah Sardi sebenarnya beliau adalah pahlawan yang membawa dokumen penting untuk diselamatkan atas perintah Bupati R. Sudibjo meskipun harus menemui ajalnya akibat propaganda yang dilakukan kaum Komunis”ungkap Imam Subqi Rofiansah ini.

Sebagai seorang Numismatis Imam memiliki puluhan jenis uang kertas maupun koin kuno dengan nilai yang istimewa yang tak ternilai harganya.  Dikalangan Numismatika uang Magetan ini masuk kategori ORIDA  (  Oeang Repoeblik Indonesia Daerah). Di Indonesia ada untuk wilayah Sumatera terbit tahun 1945 dan untuk wilayah Madiun sekitar tahun 1948. Sebagai seorang numismatis, Imam memiliki koleksi uang baik kertas maupun koin. Uang kertas jaman Hindia Belanda, uang jaman Jepang sampai uang awal kemerdekaan yg disebut ORI (Oeang Republik Indonesia). Yang tak kalah menarik  dia juga punya koleksi uang yg di cetak oleh PRRI/Permesta bahkan DI/TII  saat merongrong NKR. Uang koin perak jaman Majapahit hingga masa kemerdekaan RI jg termasuk koleksinya.(Diskominfo / kontrib.ben / fa2 / IKP1)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *