Rapat Evaluasi Penanganan Covid-19 Di Kabupaten Magetan

Bupati Magetan pimpin Rapat Evaluasi Penanganan Covid 19, hadir pula dalam rapat ini Wakil Bupati Magetan, Forkopimda, Sekretaris Daerah Magetan, seluruh Kepala OPD, Direktur RSUD. Magetan yang diselenggarakan di ruang jamuan Pendopo Surya Graha, Selasa. (26/1/2021).

Bupati Magetan Dr. Drs. Suprawoto. SH. M.Si menyampaikan, tadi saya disecata sudah ketemu Komandan Secata disana sudah disiapkan ruang isolasi alternatif. Di secata tempatnya juga strategis dekat dengan RSUD Sayidiman dan Gugus Tugas Covid-19 sehingga kalau ada apa-apa penanganan lebih mudah.

Kita semua tahu lingkup Mataraman ini merah semua, dampaknya juga terasa di Magetan, penularan ini sangat signifikan. Oleh sebab itu kita harus membuat skenario yang matang, jadi kita dapat mengantisipasinya. Kita juga memilih di puskesmas Kec. Barat karena puskesmas jauh dari keramaian sehingga dapat terfokus merawatnya. Di RSAU dr. Erfan juga punya mesin pcr yang sekali running 90. Nanti pemerintah akan membantu reagennya dan hari ini sudah dikirim. Karena langkah-langkah kita untuk mengantisipasi meledaknya covid ini kita sudah mmpersiapkan diri mengingiat rumah sakit disekitar Karesidenan sudah penuh semua. Bupati Magetan mengucapkan terima kasih kepda semua pihak yang sudah membantu, imbunhnya.

Ia menambahkan, nanti kita akan dapat perpanjangan PPKM sampai tanggal 8 Februari 2021. Kita sudah menerima vaksin sebanyak 3000 vaksin, untuk penerima pertama ini Tenaga Kesehatan (Nakes) dan yang termasuk di pelayanan kesehatan yang pada hari ini sudah datang. 

Epidemolog Dinas Kesehatan Magetan Agus Yudi Purnomo. SK.m. MP.h menjelaskan, covid-19 tingkat penularan tertinggi kita dipekan pertama di Januari 2021. Kita peringkat 26 di Jawa Timur. Sumber daya kita bagus dan Magetan dalam pcr mendapat target 90 perhari. Demikian dengab rumah sakit rujukan dengan tingkat laboratorium pemeriksaan covid-19. Covid-19 di Magetan tingkat penularan covid-19 di komunitas tidak terkendali, penularan didominasi kalster perkantoran dan klaster rumah tangga, kapasisltas testing maaih ada kendala keterbatasan reagen dan SDM.

Kapasitas layanan di RS masih terdapat kekurangan jumlah ruang ICU, ventilator dan HFNC/NIV, angka kematian terus meningkat (pasien datang ke RS dalam kondisi sakit sedang cenderung berat : saturasi oksigen kurang 80%).

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *