Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad, Dengan Dongeng Didik dan Ceriakan Anak Magetan

Puluhan anak tampak ceria, menunggu dongeng  dari Ustadz Wuntat Wawan Sembodo, S.Ag. Ustadz dari Kota Gudeg Jogjakarta hari ini menjadi idola anak-anak yang hadir dalam acara Berkisah, Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad, Sholatku, Ibadahku Hanya Untuk Allah di pendopo Surya Graha, S.A.W. Jum’at (25/02/2022).

Secara energik dan menarik Ustadz Wuntat berkisah tentang bagaimana Allah yang telah memberi kita kenikmatan,  berpesan  kepada orang-orang yang beriman, untuk itu mari bertakwa  kepada Allah. Ustadz Wuntat mengajak anak-anak untuk belajar agar sholat dan ibadah diterima oleh Alloh SWT, “ “Katakanlah: sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” [QS. Al-An’am: 162]. Ustadz melalui ceritanya mengajak anak-anak untuk tidak lalai dalam sholat. Agar sholat diterima harus sesuai dengan petunjuk Nabi Muhammd SAW dimana salah satunya dengan melaksanakan sholat yang tepat waktu.

Dalam kegiatan ini juga di Launching Gerakan Infaq Beras Magetan oleh Bupati Magetan Dr.Drs. Suprawoto, S.H., M.S.i.

Direktur Yayasan Al Jannah Ustadzah Sri Mulyani dalam kesempatan ini menyatakan bahwa Gerakan Infaq beras ini merupakan gerakan untuk membantu santri-santri maupun mereka yang membutuhkan beras.

Sementara itu di kesempatan yang sama Ustadz Sasongko Jati dari Gerakan Infaq Beras Jogjakarta, mengungkapkan bahwa kegiatan infaq ini,  awal gerakannya dimulai dari kota Pontianak, dari sebuah gang kecil, sebuah masjid Masjid Al Munzalan. Merupakan gerakan infaq beras terbaik  yang bertujuan untuk membahagiakan mereka yang membutuhkan, ribuan santri yatim, penghafal qur’an, dan fisabililllah dengan cara mensupport pangan mereka melalui penyaluran beras terbaik dari infaq orang tua asuh(donatur). Saat ini dari Gerakan ini sudah terkumpul 850 ton tiap bulan seluruh Indonesia, dan disalurkan untuk  500,000 santri yatim penghapal Al Quran, dari hampir 6000 pondok.

Dikesempatan ini Bupati Suprawoto berharap supaya sifat sifat keagungan Nabi dijadikan spirit bagi anak-anak, bagaimana transformasi nilai sifat-sifat Nabi ditauladani. Bupati menyatakan bahwa mendongeng adalah sarana efektif untuk mentransformasi nilai yang biasanya dilakukan sebagai pengantar tidur anak-anak. Bupati kemudian menitipkan pesan kepada ustadz ustadzah/guru-guru utamanya ustadz ustadzah taman Alquran, sekolah ngaji,  guru paud dan juga kepada orang tua untuk bisa mendongeng dan mentransfer nilai-nilai keutamaan tersebut. Tak lupa Kang Woto juga berterima kasih kepada Gerakan Infaq Beras, yang telah membantu pemerintah didalam mengurangi permasalahan sosial di Magetan.(Diskominfo/pub.dok fa2-bens/IKP1)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *