Diikuti Bupati Magetan beserta istri dan Wakil Bupati Magetan, Wakapolres Magetan, Kepala OPD terkait. Acara digelar di Dusun Jetis, Desa Ngariboyo Kecamatan Ngariboyo, Minggu. (21/2/2021).
Bupati Magetan Suprawoto menyampaikan, sampah ini punya nilai ekonomi yang dapat memperbaiki ekonomi lingkup sekitar. Hari ini kita mmperingati hari Peduli Sampah Nasional dengan tema ” Sampah Sebagai Bahan Baku Ekonomi Dimasa Pandemi”. Dimasa pandemi ini kita mendapat cobaan yang sangat luar biasa didalam sisi kesehatan dan ekonomi. Kami sejak awal tidak mau memprioritaskan salah satu, tetapi 2 ini bisa berjalan seiring. Oleh sebab itulah kita harus memaknai tata hidup baru.
Suprawoto menambahkan, kita juga harus disipilin menerapkan protokol kesehatan. Teman-teman kita mencoba memaknai jelantah ini punya nilai ekonomi yang tinggi. Maka dari itulah kami mendukung penuh atas kegiatan gerakan memanfaatkan jelantah untuk nilai ekonomi. Pengelolaan jelantah ini masih di Jombang sana yang diolah menjadi bio diesel. Gerakan ini kami dukung sepenuhnya yang tiap OPD akan dikasih jerigen untuk menggerakkan karyawan membawa jelantah ke jerigen dan nanti relawan ini akan mengumpulkan dan membawa ke bank sampah.
Seumpama di Magetan semua desa punya orang yang peduli yang tidk memikirkan seuatu yang berlebih untuk apapun maka desa tersebut pasti akan indah dan maju, harap Bupati Magetan.
Ketua Bank Sampah Desa Ngariboyo Antik Purwantini mengatakan, jelantah itu juga limbah insdutri rumah tangga tetapi bukan limbah P3. Tapi jika itu dibiarkan akan membuat masalah dilingkungan kita. Desa kami untuk bank sampah dusun Jetis ini berdiri tahun 2016 setiap tahu bertambah di setiap RT.
Ia bertemia kasih kepada pemerintah Magetan atas dukungan kepala desa mampu mengumpulkan bahwa disetiap RT harus ada bank sampah. Relawan kami 50 orang, sekecamatan Ngariboyo ada 18 bank sampah ditambah 1 pengurusan di desa. Kami juga menggandeng pengepul untuk mengambil di bank sampah kita. Lakukan hal sederhana untuk masa depan yang lebih baik.