Asah Kreativitas dan Nasionalisme Dengan Lomba Mewarnai

Masih dalam momentum Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke -76 Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Kabupaten Magetan gelar lomba mewarnai gandeng Jawa Pos Radar Madiun, Selasa (24/8).

Bertempat di TK Aisyiyah I Magetan dengan diikuti 20 siswa dengan masing-masing ruangan diisi 5 anak dan berjarak serta tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat dimana anak-anak dan guru memakai masker dan face shield selama lomba berlangsung.

Titi Suratiningsih Kepala Sekolah TK Aisyiyah I Magetan menyebutkan lomba mewarnai merupakan program family gatering guna melihat kreativitas anak bersama orangtua.

Sebanyak 2250 peserta lomba mewarnai dari tingkat TK/KB se-Kabupaten Magetan mengikuti lomba mewarnai yang dilakukan secara online, dengan dikerjakan dirumah kemudian dikirim ke lembaga masing-masing.

Dalam moment tersebut Bupati Suprawoto menyambangi dan berbincang dengan anak-anak yang sedang mewarnai didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Magetan beserta Pimpinan Cabang Aisyiyah Magetan (PCA Magetan) dan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen).

Bupati Magetan berpesan kepada para Pendidik untuk mendidik anak-anak memiliki karakter dan tanggung jawab.
“pada masa golden time anak-anak ini di masa harus diberi input yang baik, Seperti tabula rasa yang dalam Bahasa latin yang berarti kertas kosong seperti jiwa anak yang diharapkan dilatih dengan kegiatan positif disamping melatih kejujuran dan berintegritas dimana pendidikan memiliki fungsi melatih kejujuran ” tuturnya.

Pada lomba mewarnai kali ini juga terbesit harapan dari Bupati magetan agar kelak disuatu hari akan muncul para seniman unggul dan hebat.

Menutup kunjungannya orang nomor satu di Kabupaten Magetan ini mengutip ucapan Soekrano yakni, mencetak seniman lebih sulit dibandingkan menghasilkan insinyur, Soekarno mengatakan untuk menghasilkan seniman setidaknya butuh 100 tahuni, kalau menciptakan dokter 6 tahun jadi. Menciptakan seniman itu tidak pasti, kita juga harus merubah cara pandang orang tua bahwa seniman juga punya prospek yang luar biasa” pungkasnya.

(diskominfo:pb.ay/dok.ay/

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *