Varian Delta Covid-19 Berasal Dari Jaringan 5G Itu Tidak Benar

Lagi-lagi muncul berita-berita yang belum tentu kebenerannya. Beredar di media sosial unggahan tentang kolase foto-foto tower seluler dengan narasi yang menyebutkan bahwa varian Delta covid-19 itu sebenarnya adalah radiasi dari sinyal 5G, dan varian Delta adalah agenda pengurangan jumlah penduduk.

Seperti yang dilansir dari laman Universitas Indonesai, dokter spesialis paru Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) dr. Gatut Priyonugroho, Sp.P. menyampaikan, “Virus covid-19 “varian alpha” dari United Kingdom (UK) bisa menular dari satu orang kepada enam orang, dan “varian delta” dari satu orang menularkannya kepada delapan orang. Angka tersebut tidak saklek, tapi menggambarkan bahwa semudah itu covid-19 varian baru menular,” jelasnya.

dr. Gatut juga menjelaskan, apabila seseorang yang sudah terinfeksi covid-19 divaksinasi, maka antibodi naik, kecuali untuk varian delta. “Ketika dia sudah kena varian delta, terus divaksin, maka keefektifannya tidak sebaik seseorang yang belum terkena jenis varian tersebut,”. Ia menyarankan pembersihan pada ruangan lebih utama daripada disinfektan. “Kalau tangan kita kotor, jangan didisinfeksi saja tapi tidak dibersihkan. Bersihkan dulu menggunakan sabun, karena cara ini paling aman untuk merontokkan struktur virus yang hinggap pada tangan kita,” kata Gatut.

Faktanya informasi tersebut tidak benar. Nama Delta dalam foto tower tersebut merupakan identitas Delta Group atau Delta Power Solutions, sebuah bisnis infrastruktur Taiwan yang didirikan pada 1971. Peralatan 5G yang diproduksi oleh penyedia energi asal Taiwan tersebut, tidak berkaitan dengan varian Delta covid-19, Sumber KPCPEN.

Hati-hati dengan informasi terkait kesehatan yang beredar tidak melalui kanal-kanal resmi, seperti postingan di media sosial atau broadcast pesan di aplikasi chatting.

(diskominfo/kpcpen/UI/wan/fa2)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *