Strategi untuk Mendukung Pelaksanaan PTM yang Aman

Belakangan ini, muncul isu kluster pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang beredar di masyarakat. Namun, isu tersebut merupakan miskonsepsi yang telah dijelaskan oleh Kementerian Pendidikan.

Untuk solusi kedepan, Pemerintah Indonesia akan melakukan empat strategi dasar, yaitu: surveilans, testing diagnotik, pelacakan kontak dan respon outbreak, untuk mendukung pelaksanaan PTM yang aman. Hal ini disampaikan saat Rapat Koordinasi PPKM, yang dipimpin oleh Menteri Koordinasi Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Rakoor ini juga diikuti oleh Menteri Kesehatan serta Menteri terkait lainnya, dan pimpinan daerah tingkat provinsi maupun kabupaten/kota pada Rabu (29/9).

Untuk strategi surveilans COVID-19 evaluasi PTM, akan dilakukan minimal satu bulan sekali. Strategi ini menggunakan teknik random sampling 10% sekolah dari total sekolah yang melakukan PTM di tingkat kabupaten atau kota.

Hasil pelaksanaan surveilans akan digunakan untuk menentukan kelanjutan PTM. Jika hasil positif terkonfirmasi COVID-19 sejumlah <1% dan 1-5%, maka PTM tetap berjalan untuk anggota kelas yang tidak terpapar. Sedangkan untuk hasil positif terkonfirmasi COVID-19 sebanyak >5%, maka sekolah akan ditutup dan PTM dihentikan sementara.

(Diskominfo/foto: antarafoto.com/fik/fa2)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *