Rapat Evaluasi Strategi Guna Menekan Laju Kematian Pasien Terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Magetan

Bertempat di Ruang Jamuan Pendopo Surya Graha Bupati Magetan didampingi Asisten Pemerintahan & Kesra, Asisten Administrasi & Umum serta dihadiri Kepala BPBD, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan yang menghadirkan Kabid, Kasi, Karu RSUD dr Sayidiman dan Kepala Puskesmas se-Kabupaten membahas strategi apa yang harus dilakukan untuk penanganan Covid-19 dan menekan laju kematian pasien terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Magetan. Dapat dilihat sampai dengan tanggal 13 Februari 2021 kasus konfirmasi meninggal sebanyak 166 orang Minggu (14/2).

Dalam arahannya Bupati Magetan Suprawoto menyampaikan bahwa konfirmasi meninggal begitu tinggi di Magetan. Apa yang menjadi masalah harus dipecahkan bersama.
” Saya ingin menurunkan fatality rate covid19 di Magetan. Fasilitas kesehatan apa yang dibutuhkan untuk menunjang kesehatan segera dibeli guna menekan angka kematian serta angka terkonfirmasi” tegasnya.

Venly Tomy Nicholas Asisten Pemerintahan & Kesra selaku Sekretaris Satgas Penanganan Covid Kab. Magetan mengajak kita semua untuk saling bahu-membahu mulai dari masyatakat tingkat Desa samapai Kota untuk meningkatkan protokol kesehatan serta menerapkan 5M untuk menekan angka persebaran covid serta kematian akibat covid 19 di Kab. Magetan. “Mari bersama memulai dari yang paling bawah, tidak mencari siapa yang salah akibat penularan tapi menangani bersama, selalu tingkatkan kwalitas prokes dari tingkat bawah seperti puskesmas karena merupakan media promotif dan preventif,
diharapkan dengan cara ini dari hulu sampai hilir angka covid di Kab. Magetan mampu di kendalikan” harapnya.

Epidemologi Dinas Kesehatan Kab. Magetan Agus Yudi Purnomo menyampaikan adapun beberapa hal yang harus dilakukan untuk mengurangi angka kematian Covid-19 :

  1. Vaksinasi Nakes harus segera selesai agar segera terlindungi
  2. Sarana prasarana pendukung kesehatan disiapkan
  3. Untuk tenaga kesehatan Puskesmas di tingkat desa (bidan/perawat) mendata pasien baik yang komorbid, maupun yang beresiko (by name by address)
  4. Semua hal dimulai dari tingkat fasilitas kesehatan paling bawah, karena puskesmas merupakan media promotif dan preventif
  5. Data yang berasal dari Puskesmas, baik orang yang terkonfirmasi dan sembuh akan dibentuk komunitas penyintas Covid-19 untuk membantu yang sedang sakit dengan metode plasma darah.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *