Pelaksanaan PPKM Mikro Dan Pembentukan Posko Penanganan Covid-19 Di Tingkat Desa Dan Kelurahan

Diikuti Bupati Magetan, Forkopimda, Asisten, Seluruh Kepala OPD, Kepala Bagian dan Direktur RSUD. dr. Sayidiman. Acara dilakukan secara daring, juga diikuti oleh seluruh Camat dan Kepala Desa se-Magetan. Acara digelar di ruang jamuan Pendopo Surya Graha, Rabu. (10/2/2021).

Bupati Magetan Suprawoto menyampaikan,  kita sudah memahami dan membaca permendagri, yaitu pelaksanaan PPKM mikro dan diteruskan oleh Gubernur Jawa Timur bahwa di Jawa Timur seluruhnya itu dilakukan PPKM skala mikro. Pertimbangannya karena covid-19 ini penularannya karena mobilitas, oleh sebab itu di Jawa Timur itu melakukan PPKM skala mikro menyeluruh itu hasil diskusi zoom metting dengan Gubernur Jawa Timur dan Forkopimda se-Jawa Timur. Dan karena itulah kewajiban kita untuk menindaklanjutinya, imbuhnya.

Kepala Desa dan Lurah untuk menunjuk 1 orang menjadi suatu kader untuk mengisi google form untuk mengikuti kepatuhan setiap saat. Di Magetan menurut Direktur RS di Surabaya, Magetan termasuk 91% keatas masyarakat yang memakai masker. Karena masker ini terbukti efektif untuk pencegahan covid-19, jelas Suprawoto.

Kepala Permas, Eko Muryanto menjelaskan, persiapan pembentukan PPKM skala mikro ada 3 dasar yaitu intruksi Mendagri, instruki Menteri Desa PDT dan transmigrasi juga keputusan Gubernur Jawa Timur.

Untuk penerapan PPKM skala mikro di Magetan dimulai tanggal 9 s.d 22 Februari 2021, masyarakat adalah ujung tombak pengendalian covid-19 peran serta aktifnya akan menentukan keberhasilan pengendalian pandemi di Magetan, Kepala desa menugaskan kader desa untuk membantu pelaksanaan survei kepatuhan protokol kesehatan masyarakat, sosialisasi pemulasaran jenazah suspek/konfirmasi covid-19 kepada masyarakat oleh tokoh agama untuk mengurangi silang sengketa di masyarakat.

Epidemolog Dinas Kesehatan Agus mengatakan, kerja sama Pemkab Magetan dan tim FKM Unair membuat beberapa simpulan analisis seperti kajian peningkatan dan penyebaran covid-19, survei kepatuhan prokes masyarakat dan kajian kebijakan kepatuhan prokes.

Agus juga menambahkan, berdasar analisis tersebut tim FKM Unair berdasar pertambahan kasus terkonfirm perhari dan kumulatif covid-19 sampai dengan 4 Februari 2021 dan analisis prediksi serta spasial, disimpulkan bahwa pertambahan kasus masih tinggi disertai kematian yang tinggi, jumlah kasus aktif masih tinggi dengan tren menurun, adanya efek spasial dan adanya klaster-klaster wilayah penularan covid-19 yang menunjukkan penularan antar wilayah, kemungkinan disebabkan oleh faktor mobilitas tinggi.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *