Menilik KUBE Rahayu 1, Cikal Kerajinan Batik Pring Sedapur Magetan

Menilik KUBE Rahayu 1,  Cikal  Kerajinan  Batik Pring Sedapur Magetan

Jauh sebelum industri batik di Magetan berkembang seperti saat ini, dulu mayoritas orang hanya mengetahui batik khas Magetan adalah Batik Pring Sedapur. Batik bermotif bambu tersebut dibuat oleh para ibu rumah tangga di Dusun Papringan, Desa Sidomukti, Kecamatan Plaosan Magetan.

Dikatakan oleh Siswati, salah seorang pembatik di Dusun Papringan, “Sebelum jadi seperti ini dulunya mbah-mbah kita juga pembatik. Mbah canggah, mbah buyut, itu sudah jadi penyanting .”

Usaha yang dilakukan secara turun-temurun tersebut sempat redup dan kembali bangkit pada tahun 2002 setelah mendapat perhatian dari pemerintah. Mulanya siswati dan para pembatik di Dusun Papringan mendapat pelatihan dari Dinas Sosial dan selanjutnya pelatihan diberikan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

Motif pring sendiri, selain terinspirasi dari nama dusun mereka (papringan) ternyata juga mengandung makna lain. Siswati mengatakan motif pring diambil karena filosofinya sebagai tumbuhan  serbaguna. Selain itu, dulu senjata  yang digunakan untuk memerdekakan bangsa juga terbuat dari bambu.

“Kita ambil dari dusun kita, Dusun Papringan. Kalau bambu itu kan, untuk apapun bisa. Selain itu, dulu bangsa Indonesia berjuang  dengan bambu”, terangnya.

Hingga saat ini usaha batik di Dusun Papringan masih tetap berjalan dan telah menghasilkan bergam motif batik berunsur pring. Ibu rumah tangga yang tergabung dalam KUBE Mukti Rahayu 1 ada 22 orang.

Di akhir wawancara, Siswati menambahkan, “Saya berharap ada anak muda yang meneruskan usaha ini karena membatik merupakan salah satu budaya yang harus dijaga dan dilestarikan”.(Diskominfo:nin/fa2/IKP1)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *