Jenang Candi, Penganan Tradisional yang Tetap Eksis

#SobatKom

Jenang Candi Produksi Desa Candirejo Magetan banjir pesanan menjelang Lebaran Idul Fitri 2021. Salah satu penganan tradisional yang disuguhkan saat pesta pernikahan di prosesi temu pengantin tersebut menjadi incaran warga lokal hinga luar kota. Apalagi selama bulan suci Ramadhan dan menjelang Lebaran ini, produksi jajanan khas Magetan meningkat..

Meskipun sebelumnya jenang candi sempat mati suri  awal pandemic Covid-19  karena tidak adanya pesanan disamping pengetatan larangan hajatan. Namun saat ini para penggemar jajanannya Raja-Raja Jawa terdahulu tersebut dapat ber-euforia kembali.

Pasalnya Jenang Candi kembali berproduksi di tempat asalnya yaitu Desa Candi, Kecamatan/Kabupaten Magetan.

Yanto, salah satu pekerja di bagian produksi menyebutkan bahwa saat ini produksi jenang candi hampir setiap hari sampai 50 loyang lebih. Untuk persiapan produksi perlu disiapkan 20 kg ketan, 60 butir kelapa, 20 kg gula merah tiap harinya. “Mendekati lebaran diprediksi produksi jenang mencapai 100 kg perhari “, sambung pengaduk jenang tersebut

Jenang Candi bercita rasa gurih dan lumer menjadi ciri khas tersendiri ditambah dengan taburan wijen sebagai toppingnya, adapun harga perloyang kisaran Rp 38.000,- dengan bobot isi perloyang satu setengah kilo

Ketahanan Konsumsi jenang candi hingga satu minggu di suhu ruang karena tanpa bahan pengawet, disamping  menggunakan bahan baku pilihan yaitu dari beras ketan pilihan dan kelapa yang dipilih benar-benar tua. Sehingga santan yang keluar adalah santan kanil. Santan dan beras ketan pilihan ini yang mempengaruhi cita rasa jenang candi yang khas.Disisi lain proses pembuatan jenang candi sendiri membutuhkan tenaga lebih disamping ketelatenan dan kesabaran.

Wiwit selaku pemilik rumah produksi jenang candi menyebutkan bahwa pendapatan dari penjualan jenang candi di masa pandemi corona  sempat mengalami penurunan, akan tetapi memasuki tahun kedua pandemi wabah covid-19 penjualan jenang candi lebih baik.”Semoga jenang candi bisa terus eksis dan tetap berproduksi di berbagai macam situasi”, tuturnya ketika ditemui jurnalis diskominfo di rumah produksinya , Jum’at (7/5). (Diskominfo/pb.ay/doc.ryz/tos)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *