Busur Panah Buatan Magetan, Diminati Hingga Ke Luar Negeri

Kreatifitas muncul ditengah pandemi covid-19 yang terjadi, selain sektor kesehatan yang terdampak sektor perekonomian juga terkena imbas nih #sobatkom. Keadaaan ini memaksa masyarakat juga memutar otak, bagaimana bisa bertahan memenuhi kebutuhan sehari-hari ditengah pandemi. Seperti yang dilakukan Mohamed Rangga Al Qhadaffi, dengan kegigihan dan kreatifitas yang ia miliki berhasil membuat kerajinan busur panah dan akhirnya bisa menuai hasil yang lumayan.

Bahan yang digunakan dalam membuat busur ini adalah kombinasi fiber dan kayu sono. Bahkan busur karya warga Desa Sundul, Kecamatan Parang, Kabupetan Magetan ini diminati penggemar panahan di Amerika Serikat (AS) dan Timur Tengah. Usaha tersebut pertama kali ia tekuni pada 2011 setelah keluar dari Pondok Pesantren Al Fatah, Temboro, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan. Harga panah horsebow ditawarkan mulai Rp 350.000 sampai Rp 1,5 juta.

Seperti yang dikutip dari surya.co.id, semua hasil kerajinan busur jenis Horsebow itu dijual secara online. Banyak warga mancanegara yang memesan, terutama dari AS dan Timur Tengah, ” Busur dengan harga Rp 350.000 sebenarnya untuk anak-anak sudah termasuk target, dan 6 buah anak panah. Kalau yang harga Rp 1 juta ke atas, untuk dewasa. Kalau dewasa hanya busurnya, anak panahnya dijual terpisah,” terangnya. “Awalnya ikut-ikutan teman di pesantren lalu coba-coba ternyata bisa dan laku”, terang Rangga. Karena berorientasi ekspor, tak dapat dipungkiri keuntungan bersih dari produksi busur panahan jenis horsebow ini lumayan menggiurkan, Dalam sebulan saja Rangga memperoleh omset bersih sebesar Rp. 15 juta. Alhamdulillah, lumayan bisa untuk memenuhi belanja keluarga,” kata Rangga.

(diskominfo/surya.co.id/pb.wan/fa2)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *