Bupati Magetan Resmikan Rumah Sakit Darurat Ki Mageti Kabupaten Magetan

#sobatkom

Rumah Sakit lapangan ini dipergunakan untuk mengisolasi pasien dengan gejala ringan sampai sedang, Terdapat 47 bed dan 47 tabung oksigen serta 3 bed HCU (High Care Unit) atau sebagai tempat observasi untuk pasien yang baru datang.

Rumah sakit darurat dimaksud untuk menampung pasien Covid-19 yang tidak bisa melakukan isolasi mandiri, seperti kondisi rumah yang tidak memungkinkan. Maka dari itu pemerintah Magetan membuat rumah sakit darurat di Jl. Pahlawan no.2 Kel. Tambran kec. Magetan untuk mengantisipasi bertambahnya pasien Covid-19 di Magetan. Senin (5/7).

Bupati Magetan Suprawoto menyampaikan, Rumah Sakit Darurat Ki Mageti atau boleh disebut rumah sakit lapangan dengan tempat yang permanent. Karena memang tempat ini pada awal rencananya difungsikan untuk perkantoran, karena Covid-19 hal tersebut kemudian tidak bisa dilakukan. Kemarin gedung ini dipakai untuk tempat isolasi sementara PMI ( Pekerja Migran Indonesia ) yang kembali ke Magetan. Sekarang karena pasien Covid-19 di rumah sakit semakin banyak,  tenaga kesehatan pun sudah kewalahan sehingga  kita terpaksa membuka beberapa puskesmas yang sebenarnya sebagai tempat untuk merawat pasien Covid-19 tetapi karena ini darurat, puskesmas difungsikan sebagai tempat isolasi sementara. Selanjutnya dari puskesmas pasien di pindahkan ke sini mulai besok, tegas Suprawoto. Jadi nantinya puskesmas tidak lagi merawat pasien covid dan mudah mudahan Covid-19 di Magetan bisa segera terkendali.

Disisi lain Kang Woto mengatakan, RS Darurat ini kita tempatkan disini, karena lebih efisien dan lebih dekat dengan RS. Sayidiman, untuk penangan PMI kita pindahkan ke stadion. Untuk dokter spesialis yang menangani Covid-19 meskipun jumlahnya terbatas dengan didekatkannya RSUD dan RS Darurat diharapkan bisa mengcover keduanya. Rumah Sakit lapangan ini mempunyai struktur sendiri memiliki direktur sendiri. Hal ini dilakukan sebagai tindakan antisipasi terhadap pasien Covid-19 yang terus bertambah, tegasnya.

Untuk tenaga atau perawatnya sudah disiapkan tenaga dari puskesmas dan dokter puskemas kita tarik kesini. Kita nantinya akan membuat shift, supaya kondisi tenaga dan kesehatan medis paramedisnya juga terjaga.(diskominfo/pb.wan/dok.ryz/fat2)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *