Benarkah, Cuaca Lebih Dingin Karena Aphelion ?

Beberapa hari ini kita merasakan cuaca dingin yang lebih dari pada hari biasannya. Di media sosial, terdapat postingan bahwa cuaca lebih dingin tersebut diakibatkan oleh fenomena aphelion, narasi tersebut kemudian menyebutkan bahwa cuaca terasa lebih dingin diawal bulan Januari hingga bulan Agustus 2022 mendatang. Menurut narasi tersebut hal ini dikarenakan posisi Bumi yang sangat berada jauh dari Matahari. Benarkah narasi tersebut Sobatkom, mari kita telusur bersama.

Dilansir dari kominfo.go.id, Plt Deputi Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Urip Haryoko mengatakan, adalah tidak benar bahwa cuaca dingin yang terjadi di Indonesia disebabkan oleh fenomena aphelion. Haryoko menambahkan cuaca dingin kali ini disebabkan oleh periode musim hujan, bukan karena Bumi berada di titik terjauh dengan Matahari. Memang benar bahwa fenomena aphelion terjadi ketika titik Bumi berada paling jauh dengan Matahari. Fenomena ini terjadi karena bentuk orbit yang tidak berbentuk bulat sempurna, melainkan elips. Namun, cuaca dingin yang dirasakan oleh penduduk di beberapa wilayah Indonesia tidak terkait dengan fenomena aphelion. Secara umum, lanjut Haryoko, wilayah Indonesia berada pada periode musim penghujan dengan masa puncak terjadi pada Februari 2022, sehingga hal tersebut menyebabkan penurunan suhu. Nah sekarang kita semua sudah tahu kan Sobatkom, cuaca dingin yang beberapa hari ini terjadi tidak disebabkan oleh fenomena aphelion, melainkan diakibatkan oleh periode dari musim penghujan. ( diskominfo/source.kominfo.go.id/pub.fa2/dok.kominfo.go.id )

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *