Wisata Ketupat, Ikon Kampung NU di Desa Turi Kabupaten Magetan

Wisata Ketupat, Ikon Kampung NU di Desa Turi Kabupaten Magetan

SobatKom,

Berbeda dengan hari-hari sebelumnya, memasuki hari ke-8 Idulfitri, ribuan ketupat terlihat berjajar di depan rumah warga Dusun Joso, Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan.

Ketupat-ketupat tersebut dihidangkan bersamaan dengan lauk pauk khas lebaran lain. Kabar baiknya lagi, ketupat dan sajian khas lebaran tersebut dapat dinikmati secara gratis oleh siapapun yang datang ke Dusun Joso. 

Berawal dari terpilihnya Dusun Joso sebagai Kampung NU lebih kurang 5 tahun lalu, Kiai Haji Mansyur sebagai ketua PCNU Kabupaten Magetan berinisiasi menjadikan ketupat sebagai ikon kampung NU di wilayah tersebut. Ketupat dipilih sebagai ikon karena mengandung nilai filosofis yang dalam.

“Secara filosofis Lebaran Ketupat dimaknai sebagai penebusan dosa. Hal ini tercermin dari bentuk anyaman ketupat yang polanya cukup rumit dan digambarkan sebagai dosa dan kesalahan manusia yang harus ditebus. Penebusan dosa ini dilakukan melalui silaturahmi dan saling memaafkan antar manusia, ” ujar KH. Mansyur, Senin (9/5).

Selain  tradisi kupatan yang menjadi ikon kampung NU di Desa Turi, ada juga acara Megengan Agung di Desa Kledokan Bendo dan Maleman Agung di  Desa Sobontoro Karas.

Ke depannya, Kiai Mansyur berharap, masing-masing kampung NU di Kabupaten Magetan bisa memiliki ikon yang menggambarkan budaya Nusantara layaknya yang telah dilakukan di ketiga desa tersebut. 

Gelar wisata ketupat ini dilaksanakan selama 2 hari, yang mana hari pertama digunakan untuk bazar UMKM dan hari kedua untuk Wisata Ketupat.(Diskominfo:dok.cup/pb.nin/fa2/IKP1)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *