Di Ruang Rapat Yosonegoro Setdakab Magetan telah dilaksanakan Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Wilayah Jawa secara daring.
Tema rakor kali ini yaitu Sinergi Menjaga Ketersediaan Pasokan untuk mendukung Pengendalian Inflasi Pangan dan Pertumbuhan yang Berkelanjutan.
“HLM TPIP menyepakati tiga langkah strategis untuk konsisten menjaga inflasi IHK tetap stabil dan terkendali yaitu menjaga inflasi 2025 pada kisaran sasaran 2,5% ±1% dalam rangka mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional, menjaga inflasi komponen Volatile Food (VF) pada kisaran 3,0 – 5,0 %, dan memperkuat koordinasi pusat dan daerah dengan menetapkan Peta Jalan Pengendalian Inflasi 2025-2027.” ungkap Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha BUMN Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Ferry Irawan dalam Rapat Koordinasi TPIP – TPID dan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Wilayah Jawa secara luring di Kota Yogyakarta, Jumat (21/2).
Selain itu Ferry juga mengatakan bahwa, “Program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai wilayah di Indonesia akan terus dilanjutkan di tahun 2025 untuk mendukung ketahanan pangan dan stabilitas harga” tambanya.
Sementara Dr. Prayudi Syamsuri, Staf Ahli Menteri Manajemen Konektivitas Komenko Pangan menjelaskan tentang kebijakan yang diperlukan untuk mendorong Swasembada Pangan adalah Memperkuat akses KUR bagi petani dan pangan, mencegah risiko keuangan dalam kredit pangan, mendorong transaksi pangan berbasis digital dan memperluas layanan keuangan bagi mengembangkan produk keuangan kebutuhan sektor pangan.
Pemerintah dan Bank Indonesia melihat pentingnya sinergi dengan Pemerintah Daerah untuk menjaga stabilitas inflasi pangan, sehingga diperlukan koordinasi khusus yang dilakukan dalam Rakor TPIP-TPID Wilayah Jawa, yang merumuskan strategi dan langkah-langkah konkret untuk mencapai sinergitas tersebut.
Hasil dari rakor ini, hal-hal yang perlu ditindak lanjuti adalah:
1. Perlu komitmen dan langkah nyata untuk menyelesaikan/ homework terkait persoalan bagaimana meningkatkan produksi pangan 2025
2. Peran Jawa sangat strategis karena bobot inflasi yang paling besar dan menjadi sentra produksi pangan nasional yang akan memengaruhi pasokan ke daerah lain sehingga perlu extra effort secara all out untuk jaga pasokannya, kelancaran distribusi, dan stabilitas harganya
3. Dalam jangka pendek (antisipasi HBKN), TPID se-Jawa bersama K/L terkait perlu segera berkoordinasi dan melakukan upaya untuk memastikan kecukupan pasokan dan kelancaran distribusi pangan strategis
4. Dalam rangka mendukung program Asta Cita Pemerintah baru, TPID di Jawa perlu bersinergi untuk mendorong peningkatan produksi pangan guna memenuhi kebutuhan program MBG (Makan Bergizi Gratis).
Acara ini dihadiri oleh Kepala Bagian Perekonomian, perwakilan dari Dinas Perhubungan, Dinas TPHP, Dinas Peternakan dan Perikanan, Disperindag, Dinas LHP, dan Dinas Kominfo.(Diskominfo:may / fa2 / IKP1)