Pelaksanaan Rapat Koordinasi (Rakor) Inflasi Daerah pada minggu kedua dilaksanakan oleh Kemendagri secara daring. Dipimpin oleh Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Kemendagri, Tomsi Tohir, untuk Kabupaten Magetan rapat diikuti secara virtual oleh Perwakilan dari Kejaksaan, Polri, TNI, Forkopimda, OPD dan stake holder terkait, di Ruang Ruang Jamuan Pendopo Surya Graha, Selasa (17/9/224).
Berdasarkan PMK No. 124/PMK.010/2017 dan PMK No. 101/PMK.010/2021, target inflasi tahun 2020-2023 adalah sebesar 3±1% dan tahun 2024 adalah sebesar 2,5±1%. Sementara itu, inflasi tahun ke tahun (y-on-y) bulan Agustus 2024 sebesar 2,12%. “Tingkat inflasi tahun kalender (y-to-d) bulan Agustus 2024 ini lebih rendah jika dibandingkan inflasi bulan Agustus tahun-tahun sebelumnya, kecuali tahun 2021.” Ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini.
Perkembangan harga komoditas minggu ke 2 September 2024 :
– Harga Minyak Goreng naik sebesar 0,75% dibanding Agustus 2024
– Harga Bawang Merah turun sebesar 2,50% dibanding Agustus 2024
– Harga Daging Ayam Ras turum sebesar 0.53% dibanding Agustus 2024
– Harga Bawang Putih menurun sebesar 0,80% dibanding Agustus 2024
– Harga Beras cenderung stabil dibanding Agustus 2024
Persediaan minyakita harus ditingkatkan dan dijaga terutama saat ini dimana terdapat indikasi penurunan pasokan minyak curah dan harganya mengalami kenaikan. “Himbauan Kepada pemerintah daerah agar dinas yang membidangi perdagangan mendorong D1 dan D2 segera mendistribusikan minyakita, walaupun dengan HET lama tidak masalah karena diperkenankan hingga 12 November 2024.” Pungkas Direktur Bapokting, Bambang Wisnubroto.
Pada minggu pertama dan kedua Kabupaten Magetan mengalami deflasi minus 2,24%. “Deflasi minus tersebut disebabkan oleh komoditas cabai rawit, cabai merah, dan telur ayam ras.” Pungkas Dra. Siti Nurlaila.(Diskominfo:may / fa2 / IKP1)