Tari Kang Potro Dari Pamatri, Riasannya Unik Ajak Generasi Muda Gemar Budaya

Tari Kang Potro Dari Pamatri, Riasannya Unik Ajak Generasi Muda Gemar Budaya

Dandanannya unik dengan coreng moreng warna warni dimuka dipadu dengan gerakan gerakan gemulai yang lucu membuat penonton tak bisa menahan tawa menyimak gerakan tarian Kang Potro. Gemulai gerakan tari yang dipadu dengan riasan lucu dan busana tari yang berwarna terang membuat suasana menjadi segar dengan koreografi tari yang tidak biasa. Sebentar melompat, sebentar kemudian gerakan gemulai, tangan dan badan penari begitu luwes menggambarkan kegiatan orang yang mencari rumput. “ Ini nama tarinya Kang Potro, memang riasannya kesannya lucu termasuk gerakan tarinya yang menceritakan perempuan buruh mencari rumput,” ujar Sri Haryati ketua sanggar Pamatri dari Desa Pesu Kecamatan Maospati.

Sri Haryati mengaku tari Kang Potro merupakan jenis tari gecul atau lawakan yang di gambarkan melalui tarian. Keranjang yang dibawa penari merupakan simbol keranjang untuk membawa rumput hasil kerja mereka. Sekali kali keranjang tersebut mereka lempar ke atas bahkan kesamping dengan koreografi yang menakjubkan, yang membuat penonton di GOR Ki Mageti terhibur dengan akrobatik gerakan mereka. “ Tarian ini ceritanya para kuli pencari rumput menghibur diri dengan peralatan yang ada seperti keranjang yang mereka miliki. Untuk menghasilkan koreografi gerakan akrobatik tari kang Potro anggota sanggar latihan setiap minggu karena gerakan tari tersebut termasuk gerakan tari akrobatik yang membutuhkan kekompakan antar penari untuk menghasilkan gerakan melempar dan menangkap keranjang secara bersamaan, ” imbuh Sri Haryati.
Tari Kang Potro menurut Sri Haryati sebagai bentuk keanekaragaman khasanah budaya yang ada di Indonesia.

Belum banyak pemuda di Magetan yang bisa membawakan gerakan tari Kang Potro mengingat tarian tersebut memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi. “ Kita sering tampil di acara dinas maupun acara resmi lainnya. Harapan kita tarian ini juga digemari oleh generasi muda saat ini. Kalau biasanya yang membawa tarian ini pria, di sanggar kami perempuan yang membawakan tarian ini sebagai bentuk emansipasi wanita karena tari ini mulai jarang dibawakan,” katanya.

Sri Haryani mengaku sering mendapat permintaan untuk mementaskan tarian Kang Potro. Selain memiliki gerakan unik dan penampilan yang nyentrik, membawakan tari kang potro merupakan upaya untuk melestarikan kesenian tradisional yang luhur. “ Senang kalau penonton tertawa melihat gerakan taraian Kang Potro. Semoga banyak generasi muda yang minat untuk melestarikan budaya bangsa ini,” pungkasnya.(Diskominfo / kontrib.skc / fa2 / IKP1)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *