“Tolong jangan menganggap enteng knalpot brong. Jangan sampai adanya knalpot brong membuat masyarakat tidak nyaman dan berakhir dengan adanya konflik.” Ujar Bupati Magetan Suprawoto saat membuka Rapat Koordinasi bersama Tim Kewaspadaan Dini Kabupaten Magetan di Hargama Joglo, Senin (20/12).
Kewaspadaan yang diutarakan Bupati Magetan wajar. Mengingat beberapa pekan kemarin muncul konflik mengenai penggunaan knalpot brong di sepanjang jalan wisata Cemoro Sewu. Dimana, masyarakat sekitar merasa terganggu dengan banyaknya anak muda yang membuat kebisingan dengan membleyer-bleyer kendaraan bermotornya.
Selain itu, Suprawoto juga berpesan bukan hanya Covid-19 yang harus diantisipasi. Tim juga harus memperhatikan anomali cuaca yang berubah-ubah. “Anomali perubahan cuaca membuat banyak bencana alam. Salah satunya puting beliung, ini sudah di alamai di daerah Kecamatan Barat sana.” pungkas Suprawoto.
Kewaspadaan dini yang dilakukan di Kabupaten Magetan memang diperlukan. Mengingat jelang Hari Raya Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 yang membuat hiruk pikuk aktivitas masyarakat dan resiko bencana alam terus meningkat. Terutama di daerah pegunungan seperti di Kabupaten Magetan. Untuk menanggulangi terciptanya konflik dan bencana alam, Tim Kewaspadaan Dini dan Badan Kesatuan Bangsa Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Magetan gelar Rapat Koordinasi bersama.
Kepala Bakesbangpol, Drs. Chanif Tri Wahyudi, M.Si mengatakan rapat koordinasi ini diperlukan untuk menciptakan situasi yang kondusif jelang Nataru. “Diharap dengan adanya rapat koordinasi, mendapatkan usulan mengenai strategi kewaspadaan dini menjelang Nataru oleh jajaran Forkopimda yang hadir.”, harap Chanif.
(Diskominfo / pub. & dok. fik / fa2)