Sinergi Pemkab dan Pramuka: Bedah Rumah di Desa Dadi Resmi Diserahkan ke Pak Gudel

Tinjau Program Bedah Rumah, Bupati Magetan hadiri kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) sekaligus serah terima hasil bedah rumah dalam yang dilaksanakan di Desa Dadi, Kecamatan Plaosan pada Selasa (29/9/25).

Acara ini turut dihadiri Forkopimca Plaosan, Kepala Dinas Perkim dan DLHP, anggota DPRD Magetan, Ketua Harian Kwarcab Magetan, para pembina Pramuka, serta Kak Mahsun Ismail, S.Ag., M.M., Andalan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur, beserta timnya.

Dalam sambutannya, Kak Mahsun menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah terlibat.“Kami dari Kwarda mengucapkan terima kasih serta rasa bangga kepada Pemerintah Kabupaten Magetan serta seluruh kakak-kakak Pramuka yang ikut andil membantu mensukseskan program ini. Alhamdulillah hasilnya sudah nampak. Rumah Pak Gudel yang sebulan lalu seperti itu, sekarang sudah layak huni,” tuturnya.

Sementara itu, Bupati Magetan Hj. Nanik Endang Rusminiarti, M.Pd dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Kwarda Jawa Timur atas pelaksanaan program bedah rumah yang dinilai sangat bermanfaat bagi masyarakat.

“Saya mengucapkan terima kasih serta apresiasi setinggi-tingginya atas kegiatan yang dilaksanakan oleh Kwarda Jawa Timur, khususnya dalam hal pembugaran rumah warga. Ini adalah bentuk nyata kepedulian gerakan Pramuka terhadap lingkungan sosial. Kami dari Pemerintah Kabupaten Magetan, bersama Dinas Perkim, siap apabila ke depan kembali menerima permintaan PAK ( Program Aksi Kinerja ). Saya juga berpesan kepada warga yang rumahnya telah direnovasi, tolong dijaga dan dirawat sebaik-baiknya,” ujar beliau.

Program PAK dibidang Perkim merupakan bentuk intervensi pemerintah daerah dalam membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk mendapatkan tempat tinggal yang layak huni. Melalui sinergi dengan berbagai elemen, termasuk organisasi kepemudaan dan sosial seperti Pramuka, program ini tidak hanya meningkatkan kualitas hidup warga, tetapi juga memperkuat nilai-nilai gotong royong dalam pembangunan.

Harapannya, kerja sama semacam ini tidak hanya berhenti pada kegiatan seremonial, tetapi terus berlanjut dan meluas ke berbagai sektor pembangunan lainnya. Dengan keterlibatan aktif pemuda, organisasi sosial, dan unsur pemerintahan, Kabupaten Magetan dapat menjadi contoh daerah yang mengedepankan kolaborasi demi terciptanya kehidupan yang lebih baik dan berkelanjutan bagi seluruh warganya.(Diskominfo:syrl / fa2 / IKP1)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *