Semangat Muda dari Kota Trenggalek, D’Peace Community Man 1 Bertekad ‘Lebih dari Juara 1’ di Parade Keroncong Plaza Ndoyo

Di tengah gemuruh Parade Keroncong Magetan 2025, yang menjadi puncak rangkaian Festival Plaza Ndoyo, perhatian tertuju pada kehadiran peserta-peserta muda yang membawa optimis baru bagi musik warisan bangsa. Salah satunya adalah D’Peace Community Man 1, sebuah grup keroncong yang seluruh anggotanya masih berstatus pelajar SMA.

D’Peace, yang memiliki makna harfiah “damai” datang jauh dari Trenggalek. Tim ini bukan hanya sekadar meramaikan, melainkan membawa rekam jejak prestasi yang membanggakan.

Perwakilan grup, yang mengaku sudah aktif mengikuti grup keroncong sejak kelas satu SMA, menceritakan perannya dalam orkestra. “Saya di sini berperan sebagai pengiring musik,” jelasnya, “Megang yang cuk.” Cuk yang dimaksud adalah kentrung, salah satu instrumen khas dengan tiga senar yang memberikan ritme cepat dan unik pada musik keroncong.

Meskipun masih di bangku sekolah (anggota terdiri dari siswa kelas 1, 2, dan 3 SMA), grup ini bukanlah pemain baru. “Sudah tidak bisa dihitung ini,” katanya saat ditanya sudah berapa kali mengikuti parade. Pengalaman panjang mereka terbukti dengan pencapaian yang serius Juara 3 Nasional dalam sebuah event UNCC.

Dengan pengalaman dan prestasi tersebut, persiapan mereka untuk Parade Keroncong Magetan 2025 dilakukan secara intensif selama kurang lebih satu bulan. “Persiapan selama ini kita berlatih dan berlatih. Terus berlatih dan membenahi apa yang kurang dari acara yang kemarin,” ungkapnya.

Namun, target mereka di panggung Plaza Ndoyo bukan hanya sekadar menduduki peringkat teratas. “Pastinya kita punya target” ujarnya. “Targetnya kalau bisa lebih dari juara 1” imbuhnya

Bagi D’Peace, partisipasi kali ini adalah murni untuk memeriahkan acara. Perasaan gembira dan antusias tak terhindarkan, terutama karena membawa nama daerah asalnya.

Sebagai penutup, perwakilan D’Peace menyampaikan harapan yang sejalan dengan semangat untuk kemajuan kebudayaan yang digaungkan oleh Pemerintah Kabupaten Magetan dalam Festival Plaza Ndoyo.

Harapan utama untuk grup D’Peace adalah “kedepannya bisa lebih baik dari yang saat ini maupun yang kemarin.” Lebih dari itu, ia menitipkan pesan penting bagi regenerasi musik ini, “Untuk seluruh yang menyukai musik keroncong, tidak harus soal orang tua, anak muda juga harus mengikuti atau mencintai budaya seperti musik keroncong,” tegasnya

Kehadiran D’Peace Community Man 1 dan grup-grup muda lainnya menjadi bukti bahwa tagline Festival, “Urip Sakjroning Kerongcong” (Hidup dalam Keroncong) bukan hanya slogan, tetapi sebuah realita bahwa keroncong telah menemukan pewaris-pewaris baru yang siap menjaga nyala api kebudayaan.(Diskominfo:may / fa2 / IKP1)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *