Hal ini terungkap saat dalam pelaksanaan Rapat Koordinasi (Rakor) Inflasi Daerah yang hari ini dilaksanakan oleh Kemendagri secara daring. Dipimpin oleh Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah (Ditjen Bangda) Kemendagri, Restuardy Daud, untuk Kabupaten Magetan rapat diikuti secara virtual oleh Pj. Bupati ,Nizhamul, S.E., M.M. dengan didamping Forkopimda, OPD dan stake holder terkait, dari Ruang Ruang Jamuan Pendopo Surya Graha, Senin (9/9/224).
Dalam rakor kali ini, Restuardy mengungkapkan bahwa telah terjadi deflasi di Agustus 2024. Lebih lanjut Restuardy kemudian memberi arahan berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi nasional bulan Agustus 2024 yang berada di angka 2,12 persen (y-o-y). “Angka itu masih dalam koridor target kita yaitu 2,5 plus minus 1 persen,” ungkapnya. “Inflasi tahunan Agustus 2024 lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya dan bulan yang sama di tahun 2023,” imbuhnya.
Dikesempatan yang sama, Deputi Bidang Statistik Distribusi BPS RI, M Habibullah dalam paparannya melaporkan jika Indonesia telah mengalami deflasi yang berturut-turut mulai Mei sampai Agustus 2024. “Deflasi Mei sebesar 0,03%, Juni 0,08%, Juli 0,18% dan Agustus 0,03% yang jika diagregasikan menurut komponen, pada periode ini yang paling besar memberikan andil deflasi adalah komponen harga bergejolak,” jelasnya.
Sementara Sestama Bapanas, Sarwo Edhy menjelaskan tingkat inflasi nasional Agustus 2024 turun sebesar 2,12% (yoy). “Turun dari inflasi bulan Juli 2024 sebesar 2,13%,” terangnya. “Komoditas dengan kontribusi inflasi terbesar adalah beras, sebesar 0,43 (yoy). Komoditas lain penyumbang kenaikan inflasi bulan Agustus adalah emas perhiasan, sigaret kretek mesin, cabai rawit dan kopi bubuk,” pungkasnya.(Diskominfo:may / fa2 / IKP1)