Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur laksanakan pembinaan Saka Kalpataru di enam daerah di Jawa Timur, salah satunya di gelar di Kabupaten Magetan.
Acara berlangsung di Hutan Nrang Kusumo Jelok Kelurahan Bulukerto Magetan, Rabu (9/6). Acara dihadiri Kepala DLH Magetan, DLH Prov Jatim selaku pembina Saka Kalpataru Jawa Timur, dan anggota saka kalpataru dari wilayah eks karisidenan Madiun (Pacitan, Madiun Kota, Madiun Kabupaten, Ponorogo, dan Ngawi).
Kegiatan pembinaan meliputi pengelolaan sampah 3R, aksi lingkungan pengenalan keanekaragaman hayati dengan barcode, pembibitan,pembuatan lubang resapan biopori, serta pembuatan kompos dan briket dari sampah organik.
Saif Muchlissun Kepala Dinas Lingkungan Hidup Magetan dalam sambutannya mengucapkan terimakasih karena Kabupaten Magetan telah dipilih sebagai salah satu lokasi pembinaan dan berharap pembinaan saka kalpataru dapat membangun lingkungan hidup di eks karisidenan madiun agar asri. Melalui pembinaan ini diharapkan Saka Kalpataru ikut mencintai lingkungan hidup.
Masih dalam suasana hari lingkungan hidup yang diperingati tiap 5 Juni Saif menyebutkan
permasalahan disetiap daerah sama dimana ada kondisi darurat sampah, di Magetan khususnya wilayah kota bisa di manage dengan petugas kebersihan bekerja malam hari dimana pagi hari sudah bersih.
Dikesempatan yang sama Eka Agustina selaku pejabat pengendali dampak lingkungan Provinsi Jatim yang juga pinsaka /instruktur Saka Kalpataru menjelaskan bahwa roadshow pembinaan Saka Kalpataru sebagai upaya percepatan pembentukan Satuan Karya Kalpataru Jatim di 38 Kabupaten/Kota di Jatim
merupakan kelanjutan dari pembinaan di tahun 2020 yang dilakukan secara online .
Saka Kalpataru lahir di tahun 2013 berbarengan dengan Saka Pariwisata yang dikukuhkan bersama saat Munas di NTT Kupang. Pihaknya berpesan agar Saka Kalpataru tidak kalah dengan satuan yang lain seperti saka bahari yang telah 30 tahun berdiri, dan saka Wanabakti yang kini berumur 35 tahun. (diskominfo/pb.ay/dok.ryz/tos)