Rintik hujan belum juga reda sepenuhnya, iringi alunan gamelan yang mulai terdengar merdu di kawasan Ndoyo malam ini, Sabtu (30/11/24). Alunan gamelan ini menyambut dibukanya Festival Plaza Ndoyo, Gebyar HUT KOREM 081/DSJ Ke-61, Hari Pangan Sedunia dan Launching Calendar Of Event 2025. Rangkaian kegiatan yang selama 10 hari kedepan akan menghibur segenap masyarakat dengan aneka hiburan rakyat, tampilan kesenian dan juga kebudayaan.
Tari dari Sanggar Mahalawu, Gambyong Parianom menjadi penampil pertama di rangkaian kegiatan ini. Sanggar binaan Dinas Budpar ini menampilkan lima orang penarinya yang menari dengan lembut dan gemulai.
Pj Bupati Magetan diwakili Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, dalam sambutan menyatakan, “Melalui kesempatan yang baik ini, dapatnya kita manfaatkan untuk menjalin rasa persaudaraan dan merajut hubungan yang lebih harmonis diantara elemen masyarakat, sehingga kegiatan ini dapat dijadikan wahana memupuk rasa kebersamaan dan untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan antara pemerintah dan masyarakat”.
“Sebagai bentuk peduli budaya bangsa setelah perhelatan Pilkada Kabupaten Magetan tahun 2024, melalui event ini juga sekaligus mengenalkan bahwa kesenian tradisional khususnya wayang kulit di Magetan tetap eksis dan masih digemari oleh masyarakat“ lanjut Pj Bupati.
“Sebagai karya seni dan budaya adiluhung di samping bernilai filosofis yang dalam wayang juga menjadi wahana atau alat pendidikan moral dan budi pekerti. Oleh sebab itu pagelaran wayang kulit di samping sebagai tontonan juga sekaligus sebagai tuntunan, karena selain ada cerita dalam pewayangan penuh dengan nilai-nilai filosofis etika dan estetika,” tambah Pj Bupati.
Ki Sigit Ariyanto, dalang asal Rembang Jawa tengah, kemudian menutup kegiatan ini dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk dengan mengambil lakon “Babat Wono Marto” masyarakat pun terhibur dengan dagelan dari Yudho Bakiak dan Mondol.(Diskominfo / fa2 / IKP1)