Pemerintah Kabupaten Magetan melalui Dinas Kesehatan menggelar Rapat Koordinasi Penanggulangan Tuberkulosis (TBC) sekaligus pembentukan Desa Siaga TBC pada Senin, 1 September 2025 di Ruang Ki Mageti, Setdakab Magetan.
Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Magetan, Kepala OPD terkait, Camat se-Kabupaten Magetan, serta Anggota Tim Percepatan Penanggulangan TBC. Rapat koordinasi bertujuan memperkuat komitmen bersama dalam upaya eliminasi TBC, sekaligus menyiapkan langkah strategis melalui pembentukan Desa Siaga TBC sebagai garda terdepan penanggulangan penyakit menular ini.
Dalam sambutannya, Bupati Magetan, Hj. Nanik Endang Rusminiarti, M.Pd menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat. “Penemuan kasus tuberkulosis di Kabupaten Magetan masih sangat rendah (sampai 28 Agustus 2025 baru menemukan 33,9% dari target 1.659 kasus dimana target tahun 2025 sebesar 90%). Oleh karena itu, diperlukan langkah kolaboratif untuk meningkatkan deteksi dini, pengobatan tuntas, serta pencegahan penularan di tingkat desa,” ujarnya.
Untuk percepatan penanganan TBC, dilakukan upaya melalui berbagai pilar, yakni pencegahan, promosi kesehatan, deteksi, pengobatan, dan surveilans serta lintas sektor.
“Melalui rapat koordinasi ini, saya menginstruksikan kepada tim percepatan penanggulangan TBC dan camat se-Kab. Magetan untuk mengoptimalkan seluruh potensi yang ada untuk bersama melakukan penanggulangan tuberkulosis di Kabupaten Magetan agar bisa mendukung pencapaian eliminasi tuberkolosis tahun 2030.” pungkas Bupati
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan, dr. Rohmat Hidayat menyampaikan bahwa Desa Siaga TBC akan menjadi pusat edukasi dan pemberdayaan masyarakat. Melalui kader kesehatan, desa diharapkan mampu melakukan pemantauan, pendampingan pasien, hingga penyuluhan secara berkelanjutan.
Pada kesempatan ini juga dibacakan Komitmen Bersama Tim Percepatan Penanggulangan Tuberkulosis di Kabupaten Magetan.
Rapat koordinasi ini menghasilkan kesepakatan bersama antar instansi untuk memperkuat jaringan rujukan layanan kesehatan, mempercepat akses pemeriksaan laboratorium, serta meningkatkan sosialisasi mengenai gejala dan pengobatan TBC.
Dengan terbentuknya Desa Siaga TBC, Pemerintah Kabupaten Magetan berharap angka penularan TBC dapat ditekan, sekaligus mewujudkan masyarakat yang lebih sehat, produktif, dan bebas dari TBC menuju Magetan Eliminasi TBC 2030.(Diskominfo:may / fa2 / IKP1)