Ramah dan Penuh Sukacita Jamaah Al Hidayah Sukowidi Nguntoronadi Sambut Kedatangan Tim Safari Ramadhan.
Cuaca boleh sedikit mendung, tapi nuansa ramadhan begitu kental terasa di desa Sukowidi Nguntoronadi, terlihat mulai sore takmir masjid dan pemuda menyiapkan masjid Al Hidayah sebagai lokasi Safari Ramadhan eks – Karesidenan Gorang Gareng 2024, Ibu – ibu dan remaja putri sibuk menyiapkan menu berbuka puasa.
Selepas Magrib, terang lampu hias desa mulai dinyalakan tuk sambut kedatangan Tim Safari Ramadhan, yang dipimpin oleh Pj Bupati Magetan beserta forkopimda ini.
Setelah laksanakan Sholat Isya dan Tarawih berjamaah, Pj. Bupati dan rombongan kemudian bercengkerama dan bedialog dengan jamaah, yang kali ini diwakili oleh Takmir Masjid P. Gito, S.Pd. Sukowidi, Senin (25/3/24).
” Matur nuwun sampun kerso rawuh, niki dados kanugrahan tanpo utami kagem masyarakat mriki, bukti para pejabat peduli saestu dhumateng rakyatipun, mengajeng kegiatan puniko dipun pupuk supados berkembang, kersane hubungan pejabat kalih rakyat harmonis, supados Magetan saged dados kabupaten ingkang baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur ungkap P. Gito dalam bahasa jawa kromonya yang begitu halus.
Pj Bupati, Ir. Hergunadi, M.T, selain mengucapkan terima kasih atas penerimaan kepada rombongan, menyatakan “Seperti yang diceritakan masjid ini dibangun dari usaha pendiri, jamaah, dan masyarakat, akses menuju ke masjid sudah bagus, jalan terang, karena itu mari selalu bersyukur kepada nikmat yang telah Allah berikan ini, jika pandai bersyukur akan ditambah lagi nikmat yang tidak ada habisnya.”, ungkap Pj.
Lebih lanjut Hergunadi menawari jamaah, “Rombongan telah hadir ke Sukowidi, begitu pula jika ada jamaah yang ingin bersilaturahmi ke pendopo, dipersilahkan” tawar Pj. Bupati.
Di kesempatan ini pula diserahkan bantuan mushaf Alquran dan alat sholat secara simbolis kepada Masjid, serta bantuan beras zakat ke kecamatan Nguntoronadi, Takeran, Lembeyan, Kawedanan, dan Bendo.
Diakhir kegiatan, Nur Sujak M.Ag Ketua DMI Magetan dalam tausiyahnya menjelakan bahwa puasa tidak hanya berupa ibadah pragmatis yaitu menahan lapar dan haus saja, melainkan juga termasuk fiqih sosial, dimana minimal ada 3 yang menjadikan syarat puasa agar bisa diterima amalnya yaitu; memuliakan ibu, menghormati suami bagi seorang istri (sebaliknya), dan yang ketiga berbaik-baik dengan lingkungan sekitar.(Diskominfo / fa2 / IKP1)