Acara dilaksanakan secara daring yang dipimpin oleh Plt. Sekjen kemendagri Tomsi Tohir, dan untuk Kab. Magetan diikuti oleh Pj. Bupati Magetan, Forkopimda, dan OPD terkait yang digelar di ruang jamuan Pendapa Surya Graha Magetan. Senin (11/11).
Pudji Ismartini, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa menyampaikan, tinjauan inflasi tahun kalender Oktober 2024 (y-to-d), pada Oktober 2024 secara bulanan Indonesia mengalami inflasi sebesar 0,08% setelah lima bulan sebelum deflasi. Komoditas yang menyumbang inflasi berdasar (m-to-m) pada Januari-Oktober adalah sigaret kretek mesin, emas perhiasan. Komoditas penyumbang andil deflasi berdasar (m-to-m) pada Januari-Oktober 2024 yaitu tomat dan cabai merah. “Secara nasional, jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan IPH pada M1 November 2024 lebih banyak dibandingkan kabupaten/kota yang mengalami penurunan IPH,” jelasnya.
Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional I Gusti Ketut Astawa, mengatakan komoditas dengan sebaran wilayah yang menunjukkan harga tingkat produsen berada dibawah HAP/HPP selama 1 bulan terakhir yaitu pada komoditas gabah kering giling, sapi hidup, ayam ras hidup, dan telur ayam ras. “Untuk menjaga inflasi, pengendalian kemiskinan ekstrem dan pengentasan stunting yaitu penyaluran beras SPHP terutama wilayah dengan harga masih tinggi, koordinasi pelepasan cadangan jagung pemerintah, gerakan pangan murah,” ungkapnya.
Plt. Sekjen Kemendagri Tomsi Tohir mengatakan untuk kesimpulan rapat ini, “Kami berharap dari Minggu ke Minggu untuk lebih fokus lagi terhadap daerah-daerah tertentu seperti Papua Pegununan, dan kenaikan harga tertentu agar kita dapat menemukan dan menentukan masalahnya apa,” tegasnya.(Diskominfo:wan / fa2 / IKP1)