Praktisi Kurikulum Merdeka Ajak Anggota PGRI Magetan, Cegah Self Harm Lewat Cara Kreatif.
Anggota tim Assesmen Kurikulum Merdeka, Setiyo Iswoyo S.Pi dalam Seminar Akbar Mitigasi Self-harm mengungkapkan bahwa tingginya tingkat kreatifitas anak menjadi tantangan bersama saat ini.
“Sering kita jumpai saat ini anak jauh lebih kreatif daripada kita. Jadi tantangan kita saat ini soal kreatifitas bapak-ibu, bagaimana cara mencegah Self-harm pada anak sekolah.” tegas Setiyo Iswoyo S.Pi.
Setiyo lalu memotivasi guru untuk benar-benar berkomitnem dalam menghatasi persoalan self harm. Cara kreatif seperti 5 menit dalam 5 hari seminggu, dimana semua guru wajib mengingatkan kembali tentang anti bullying / self harm terhadap siswa. Cara lain yakni membentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK), Managemen kelas yang saling Asah, Asih, Asuh. Hal ini penting karena anak remaja (gen z) seringkali mengikuti trend YOLO (You Only Live Once), yang dikaitkan dengan kehidupan yang bebas dan mengasyikan, hingga hal ini perlu disikapi dengan kehati-hatian.
Pada rangkaian peringatan HUT PGRI ke 78 dan HGN Tahun 2023 ini, sebanyak 4000 Guru dan Tenaga Pendidik hadir di GOR Ki Mageti, Sabtu (23/12). Dengan fokus perhatian tidak hanya pada darurat bullying, tetapi bentuk kekerasan anak terharap diri sendiri atau self harm pada kalangan anak sekolah, juga menjadi persoalan yang kini harus hadapi.
Setelah ditemui kasus puluhan siswa SMP di Magetan yang melakukan self harm pada Oktober lalu, Pemkab Magetan secara intensif melakukan upaya antisipasi dan pencegahan “self harm” di kalangan siswa.
Dikesempatan ini, PJ Bupati Magetan, Ir. Hergunadi, menyatakan ” Seminar ini bertujuan agar guru-guru mendapat tambahan ilmu untuk bisa berperan mendampingi murid. Dengan seminar ini akan dikupas bagaimana cara preventif agar tidak terjadi selfharm pada anak. Sehingga dengan hal tersebut kita harapkan generasi yang akan datang bisa lebih bagus dalam mengelola kepribadiannya,” ungkap Pj Bupati Hergunadi.(Diskominfo / kontrib.ma / fa2 / IKP1)