Rakor pengendalian inflasi di daerah bersama kemendagri kembali digelar. Pada minggu kedua bulan Februari ini dipimpin oleh Plt. Sekjen Mendagri Tomsi Tohir. Dilakukan secara daring dengan K/L dan Kepala Daerah se-Indonesia secara hybrid.
Pemerintah Kabupaten Magetan juga mengikuti rakor ini melalui zoom meeting di Ruang Jamuan Pendopo Surya Graha yang dihadiri oleh Kepala Bagian Perekonomian, Perwakilan Forkopimda, OPD terkait dan camat se- Kab. Magetan. Senin (10/2).
Dalam sambutannya, Tomsi Tohir mengajak kita semua mulai memperkirakan yang berkaitan dengan kenaikan harga dalam rangka menghadapi bulan suci ramadhan. “Kurang lebih tanggal 1 Maret 2025, sekitar 2 minggu lagi kita akan menghadapi bulan suci ramadan, dan tentunya berdasarkan data tahun yang lalu kenaikannya signifikan. Oleh sebab itu kita perlu konsolidasi lagi terutama untuk tim TPID dan teman-teman dari K/L untuk mulai berhitung mempersiapkan sampai dengan hari raya. Stok kemudian angkutan dan lain sebagainya. Kami berharap betul ada langkah-langkah yang konkret, dengan membaca situasi terkini untuk bisa nantinya di laksanakan terutama pada teman-teman TPID daerah agar betul-betul serius,” Ujarnya.
Amalia Adininggar Widyasanti, Plt. Kepala Badan Pusat Statistik melaporkan historis perkembangan inflasi januari sepanjang tahun 2022-2025, dalam 4 tahun terakhir pada bulan januari terjadi inflasi (m-to-m) tetapi dalam januari 2025 ini tidak terjadi inflasi melainkan deflasi (m-to-m) sebesar 0,76%. Kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga memberikan andil deflasi terbesar pada januari 2025 sebesar 1,44%. Sementara itu kelompok makanan, minuman dan tembakau mengalami inflasi dengan andil sebesar 0,56%.
“Satu catatan yang kita perhatikan adalah masih adanya trend kenaikan harga emas di pasar internasional, dimana ini biasanya nantinya ditransmisikan kepada kenaikan harga dari kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, karena disitulah ada emas perhiasan yang harganya selalu mengikuti harga fluktuasi dari harga di pasar internasional. Secara harga pasar internasional secara (y-n-y) naik 33,73%,” terangnya.
I Gusti Ketut Astawa, Deputi I Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas dalam paparannya menerangkan secara prinsip neraca pangan dalam kondisi aman artinya beras, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras, gula konsumsi dan minyak goreng, relatif memiliki stok yang cukup.
“Dalam rangka menghadapi ramadhan dan lebaran 2025, Jangan sampai kita menganggap kekurangan pangan tapi kita secara stok sangat cukup bahkan sampai kita menghadapi satu tahun ini. Tetapi ada yang perlu kita antisipasi apabila ada kelonjakan harga yang pertama cabai rawit, cabai merah besar, daging ayam ras, telur, beras medium, bawang putih, minyak, kedelai,” ujarnya.
Sementara Kabasreskrim Polri, merekomendasikan pemerintah daerah dapat melakukan upaya-upaya untuk akselerasi dalam pendistribusian dengan memaksimalkan sarana angkut yang dapat menembus daerah-daerah pedalaman sehingga dapat menstabilkan harga di tingkat konsumen. Serta satgasda dan stakeholder daerah perlu melakukan pengawasan rutin terhadap perkembangan ketersediaan dan harga beberapa bahan pokok yang berpotensi naik harganya menjelang bulan Ramadhan dan HBKN Idul Fitri.(Diskominfo:may / fa2 / IKP1)