Pengunjung Sarangan Keluhkan Harga Makanan Tak Wajar, Pj Bupati Magetan Minta Maaf

Pengunjung Sarangan Keluhkan Harga Makanan Tak Wajar, Pj Bupati Magetan Minta Maaf

Magetan – Seorang pengunjung Telaga Sarangan, Bagus Aldivo, mengungkapkan keluhan terkait harga makanan di salah satu rumah makan di kawasan wisata mahal. Pemuda asal Blitar, Jawa Timur ini merasa dirugikan saat membeli makanan dan minuman di warung tersebut.

Bagus mengunggah pengalamannya di TikTok, yang kemudian viral mendapat banyak respon dari netizen. Diketahui, warung makan tersebut sudah tiga kali dipermasalahkan oleh pengunjung.

Penjabat (Pj) Bupati Magetan, Hergunadi, merespon cepat keluhan wisatawan tersebut. Ia meminta maaf atas insiden ini dan menekankan pentingnya transparansi harga di kawasan wisata. Hergunadi berharap Magetan dapat menjadi destinasi wisata yang aman, nyaman, indah, dan terjangkau.

“Kami berharap Magetan bisa menjadi lokasi wisata yang aman, nyaman, indah, dan murah,” ujar Hergunadi, Jumat (7/6/2024).

Ia berjanji akan mendorong para pelaku usaha di Sarangan untuk menyediakan daftar harga makanan yang jelas dan transparan untuk menghindari perselisihan antara penjual dan pembeli.

Bagus mengaku membayar Rp225.000 untuk tiga porsi nasi goreng, capcay, jeruk, es teh manis, dua kerupuk, dan dua uritan jeroan. Menurutnya, harga tersebut tidak wajar mengingat porsi makanan yang tidak terlalu banyak.

“Aku habisnya tuh 225,” ungkap Bagus di TikToknya.

Hergunadi juga mengimbau para pengunjung untuk lebih teliti dalam memilih tempat makan, menyarankan mereka untuk memilih warung yang sudah memiliki daftar harga yang jelas.

“Kami akan sosialisasikan juga bagaimana supaya lebih permisif terhadap daftar harga,” tambahnya.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Magetan turut merespon keluhan ini dengan rencana sosialisasi terkait harga makanan di Telaga Sarangan.

Eka Radityo, Kabid Pengelolaan Pariwisata Disbudpar Magetan, menyatakan pihaknya sudah memberikan himbauan dan peringatan kepada para pelaku usaha untuk selalu memberikan harga yang wajar dan menyediakan daftar menu makanan beserta harganya.

Disparbud juga berencana membuat konten sosialisasi yang akan dipublikasikan melalui media sosial dan media massa untuk meningkatkan kesadaran baik bagi penjual maupun pembeli.

“Termasuk untuk memberikan nota kepada pembeli,” pungkas Eka.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan wisatawan yang berkunjung ke Sarangan tidak lagi merasa dirugikan dengan harga makanan yang tidak wajar, dan kualitas pelayanan di sektor pariwisata Sarangan dapat meningkat. (Diskominfo / kontrib.nto / fa2 / IKP1)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *