Melihat Geliat Batik Parangselo di Kecamatan Parang, Pemasaran Sampai Negara Taiwan.
MAGETAN – Pemasaran kerajinan batik parangselo di Desa Pragak Kecamatan Parang ternyata telah meluas ke sejumlah kota di Pulau Jawa dan bahkan telah mencapai ke Negera Taiwan. Marketing dari pengrajin batik Parang Selo Desa Pragak Eko Yulianto mengatakan, dalam satu bulan kelompok pengrajin batik Parang Selo di desanya mampu menyelesaikan 200 hingga 300 lembar batik parangselo. “Tergantung pesanan, biasanya antara 200 hingga 300 lembar yang dikerjakan sekitar 12 orang di kelompok pengrajin batik Parang Selo di desa sini. Kalau pemasaran sejumlah kota di Pulau Jawa pernah dan sebagian ini dibawa oleh buruh migran ke Negara Taiwan,” ujarnya ditemui di bengkel kerajiann batik Senin (06/02/2023).
Untuk harga satu lembar batik Parang Selo menurut Eko tergantung kerumitan motif serta jumlah warna yang digunakan dalam pembuatan batik. Untuk kisaran harga dia mengaku paling murah adalah Rp 120.000 hingga harga tertinggi sampai dengan Rp 200.000. “ Itu untuk satu kali proses ya, karena dalam proses pewarnaan kita membutuhkan beberapa kali pemprosesan pewarnaan, bahkan prosesnya sampai 3 kali proses,” imbuhnya.
Keindahan batik Parang Selo tergambar dari 4 motif yang di buat oleh pengrajin. Ketua kelompok pengrajin batik Parang Selo Desa Pragak Rusdi mengatakan, motif batik di desanya dinamakan batik Parang Selo sebagai gambaran di wilayah Kecamatan Parang yang banyak sekali terdapat bebatuan alam. Meski demikian alam di Kecamatan Parang memiliki keindahan alam yang terhambar dalam motif batik Parang Selo. “ Parang ini kan alamnya banyak terdapat batu alam, makanya kita namakan batik Parang Selo. Kita mempunyai 4 motif batik yaitu likuk bolu, simbar beji , simbar jati dan mas kumambang,” katanya.
Rusdi menjelaskan motif likuk bolu merupakan motif yang menggambarkan keanekaregaman kuliner kue di Magetan yang bernama likuk bolu. Sementara motif simbar beji menggambarkan lokasi sumber air di Desa Pragak yang disebut sendang beji yang menjadi penghidupan warga. “ Kalau motif simbar jati itu disini banyak pohon jati, ini juga kita jadikan motif. Sementara motif mas kumambang itu kan artinya semanggi yang terdapat di bawah padi di sawah, ini juga kita angkat jadi motif. Artinya motif batik disini menggambarkan kondisi alam di Desa Pragak Kecamatan Parang ini,” ucap Rusdi.(Diskominfo / kontrib.skc / fa2 / IKP1)