Magetan – Dalam rangka mempersiapkan liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disparbud) Magetan menggelar Rapat Koordinasi di Harmadha Joglo, Kamis (19/12/2024).
Acara ini bertujuan untuk memastikan bahwa sektor pariwisata di Magetan dapat berjalan dengan aman dan nyaman, mengingat pentingnya kelancaran selama musim liburan mendatang.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Magetan, Joko Trihono, menyampaikan bahwa setelah dua tahun masa pandemi, kini saat yang tepat bagi pengelola wisata untuk bangkit dan memulihkan perekonomian daerah.
“Kami berharap dengan kembali dibukanya sektor wisata, para pengelola dapat mengutamakan ‘Sapta Pesona’ sebagai pedoman dalam menyambut tamu-tamu dari luar maupun warga Magetan yang pulang ke kampung halaman,” ujar Joko.
Selain itu, Joko juga menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap tingkat kerawanan yang mungkin terjadi selama musim liburan. Hal ini berkaitan dengan berbagai potensi insiden yang dapat mengganggu kelancaran pariwisata.
“Tingkat kerawanan di sektor pariwisata harus menjadi perhatian serius agar kami bisa meminimalisir kemungkinan terjadinya bencana alam dan insiden lainnya,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Joko juga mengingatkan pihak PLN dan Kominfo untuk turut mendukung kelancaran liburan dengan menjaga ketersediaan aliran listrik dan memberikan informasi yang up-to-date kepada masyarakat.
“PLN diharapkan dapat memastikan aliran listrik tetap stabil selama liburan, sementara Kominfo harus selalu menginformasikan perkembangan situasi terkini kepada masyarakat. Peran media juga sangat penting untuk menyebarluaskan informasi yang objektif dan membangun,” tutup Joko.
Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Magetan, Winarto mengungkapkan bahwa acara tersebut merupakan momen penting untuk mempertemukan seluruh pihak terkait, baik pengelola wisata maupun stakeholder, untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi.
“Kami berharap semua pihak dapat duduk bersama untuk mengatasi masalah yang ada, seperti meningkatnya volume sampah di objek wisata Sarangan,” jelas Winarto.
Menurut Winarto, salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah meningkatnya jumlah sampah di lokasi wisata, terutama sampah yang ditinggalkan pengunjung setelah menikmati jajanan di sana.
“Sampah di Sarangan semakin meningkat, dan ini perlu penanganan serius agar tidak mengganggu kenyamanan wisatawan. Kami berharap solusi tepat dapat ditemukan untuk mengatasi permasalahan ini,” ujarnya.
Dia juga berharap pertemuan ini bisa menjadi titik tolak untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan menciptakan pengalaman wisata yang berkesan bagi para pengunjung.
“Tujuan utama dari pertemuan ini adalah untuk menyambut wisatawan dengan baik, sehingga mereka akan kembali berkunjung ke Magetan di masa depan,” ungkap Winarto.
Winarto juga menekankan bahwa acara ini tidak hanya penting untuk meningkatkan pariwisata, tetapi juga untuk mendukung perekonomian masyarakat, terutama para pelaku usaha wisata dan UMKM setempat.
“Dengan kolaborasi antara pemerintah dan semua pihak terkait, kami berharap dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Magetan, baik melalui sektor pariwisata maupun usaha kecil dan menengah,” tutup Winarto.(*)