Lirik Cileng TPPS Prop Jatim, Kunjungi Kecamatan Poncol Dan Berdiskusi Terkait Stunting
Tim Percepatan Penurunan Stunting Propinsi di urutan ketiga kunjungan kerjanya lirik Kecamatan Poncol, setelah sebelumnya salah satu desa dikecamatan ini mendapat penghargaan Anugerah Desa/Kelurahan Bebas Stunting Awards 2023 kategori Intervensi Spesifik. Tim TPPS ajak diskusi kades dan kader serta TIM TPPS Magetan melalui Koordinasi Lintas Sektoral dan Lintas Program Dalam rangka Penurunan AKI, AKB dan Stunting. Aula Kecamatan Poncol. Kamis (30/11/23)
Tentang diskusi terkait stunting lintas sektoral merupakan kegiatan positif yang baik dan direduplikasi daerah lain. Kepala Dinas Kesehatan dr. Rahmad Hidayat dalam diskusi kali ini menyatakan “ Melakukan diskusi terkait dengan stunting merupakan kegiatan yang mulia dan berguna, dimana hasilnya akan menghasilkan ilmu yang bermanfaat,dalam rangka untuk menyelamatkan balita yg saat ini stunting dan mencegah agar balita yang lain agar tidak mengalami stunting.” Rahmad juga mengungkapkan rasa terima kasihnya dan bangga kepada kepala desa di Kecamatan Poncol. “ Terima kasih kepada seluruh kepala desa, utamanya desa cileng, yang telah menerima penghargaaan sebagai desa bebas stunting, ini sebagai penghargaan terhadap upaya desa, yang berhasil berkolaborasi melibatkan seluruh elemen masyarakat desa untuk mengatasi stunting.” Ungkap Rahmad
Dikesempatan yang sama, Koordinator TPPS Prop Jawa Timur , Cicik Sri Antika menyatakan “ Magetan merupakan kabupaten/kota ketiga yang dikunjungi setelah Kabupaten Bondowoso dan Lamongan, setelah Magetan nanti Sampang dan Probolinggo yang akan mendapat kunjungan. Dimana di tiap-tiap kabupaten bervariasi dan mempunyai ciri karasteritiknya masing-masing. “
“ Tujuan kedatangan tim, agak sedikit berbeda di Magetan. Dilihat dari angka, dari target 14 % untuk skala nasional, Magetan sudah mencapai angka 14,9 % ditahun 2022, angka yang sudah hampir terlampaui, tentunya hal ini menjadi menarik karena penanganan stunting itu ( di magetan ) tidak bisa dilakukan dalam satu atau dua hari, perlu proses panjang, dan inilah yang menarik bagi propinsi untuk dikaji, lebih mendalam, hal hal baik akan dibawa ke tingkat propinsi, untuk diduplikasikan ke kabupaten diluar Magetan.” Ungkap Cici.
Sementara itu Camat Poncol Maryadi menjelaskan bagaimana kondisi stunting dan apa yang telah dilakukan terhadapnya, “ Kondisi stunting per Agustus 2023 total balita timbang 1.455 anak, jumlah stunting 100 anak, hingga presentasenya 6,9 %” jelas Maryadi. “Pemberian Gizi SMP/SMA, PIKR (Pusat Informasi Kegiatan Remaja), Kelas Catin sebagai kolaborasi dengan KUA, didampingi pula nakes, ANC terpadu berupa pemeriksaan kehamilan terpadu oleh bidan desa dan dokter serta diberikan konseling pula, pemberian PMT KEK ( Kurang Energi Krisis) dan balita berupa susu bagi bumil yang kurang energi krisis, dan screening layak hamil” ungkap Maryadi
“ Adapula Jatilarisa/pijat bayi upaya untuk meningkatkan kunjungan persalinan di puskesmas, kelas balita, Asik Healing yang memberi peran kepada lansia untuk membantu program penurunan stunting, Dashat (dapur sehat) sebagai program BKKBN dimana timbang bayi dan ukur tinggi bayi juga dilayani disini. “ tambah Maryadi.
“Adanya lokakarya mini PLKB kecamatan melibatkan seluruh PLKB, bidan, babinsa /bhabinkamtibmas,kemenag, bisa mendeteksi dini kasus stunting untuk kemudian dilaksanakan intervensi terhadapnya”, jelas Maryadi , kepada TIM Maryadi kemudian meminta dukungan saran agar bisa dijadikan sebagai referensi untuk penanganan stunting di Kecamatan Poncol.(Diskominfo / fa2 / IKP1)