DISKOMINFO, Magetan – Pemerintah Desa (Pemdes) Jeruk, Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan, membangun Pasar Jadul patut diapreasiasi. Tidak hanya itu, desa di perbatasan utara Magetan-Ngawi ini, juga mengembangkan Batik Bonjer, ikon Desa Jeruk.
“Saya yakin, kelak batik khas Magetan ini akan berkembang pesat. Dulu, di awal saya menjabat, perajin batik di Magetan ini hanya ada lima. Saat ini, sudah 43 perajin,” kata Bupati Suprawoto.
Menurut dia, support Pemkab Magetan adalah dengan memberikan kebijakan yang memihak pada perajin. “Waktu itu, saya berikan kebijakan bahwa ASN harus mengenakan batik khas Magetan setiap hari Rabu, Kamis dan Jumat,” tutur bupati.
Saat launching Pasar Jadul dan Batik Bonjer, Bupati Suprawoto yang didampingi Ny. Titik Sudarti Suprawoto. Berdua sempat bernyanyi langgam Jawa, Perahu Layar dan Ojo Dipleroki.
Di Pasar Jadul, bupati yang hadir bersama Kepala Dinas PMD Eko Muryanto, Kepala Dikpora Suwata, Kepala Kemenag Muttakin, Camat Kartoharjo dan Forkopimca serta kepala desa Kartoharjo.
Menurut Kepala Desa Jeruk, Joko Siswanto, penamaan Batik Bonjer lantaran di desa ini, dulu banyak perajin batu bata dan pohon jeruk. “Untuk batiknya diproduksi oleh ibu-ibu PKK dan remaja. Muaranya dikelola oleh BUMDES, termasuk Pasar Jadul,” kata Joko.(Diskominfo/kontrib.rif/fa2/IKP1)