Komitmen Pemerintah Untuk Mengatasi Tantangan Inflasi dan Kestabilan harga Kebutuhan Pokok

Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024 hari ini berlangsung secara daring yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian. Kabupaten Magetan turut serta secara luring yang dihadiri oleh Pj. Bupati Magetan, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, perwakilan Forkopimda, dan OPD terkait di ruang Jamuan Pendopo Surya Graha. (25/11)

Dalam sambutannya, Pudji Ismartini selaku Deputi Bidang Statistik Distribusi Jasa menyebutkan bahwa inflasi komponen harga bergejolak pada November biasanya lebih tinggi dibandingkan Oktober. “Komoditas seperti telur ayam ras, cabai merah, dan beras sering menjadi penyumbang utama inflasi. Secara nasional, jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan Indeks Perubahan Harga (IPH) pada minggu ketiga November lebih banyak dibandingkan yang mengalami penurunan,” ujarnya.

Dr. Hadi Priyono selaku Deputi Staf Presiden mengungkapkan adanya disparitas harga antar daerah. “Beberapa komoditas, seperti cabai merah (42,07% di bawah HAP), beras medium (14,48% di atas HET), bawang putih (10,59% di atas HAP), dan minyak goreng (4,42% di atas HET), menunjukkan perbedaan signifikan yang memerlukan perhatian,” jelasnya.

Sementara Nita Yulianis, Pejabat Badan Pangan Nasional, melaporkan kenaikan harga komoditas tertentu dibandingkan minggu sebelumnya, seperti jagung pipilan kering (1,12%), kedelai biji kering (11,11%), cabai merah keriting (1,43%), cabai rawit merah (17,39%), sapi hidup (2,65%), dan telur ayam ras (0,87%).

Kadiv Hubungan Kelembagaan BULOG, Epi Sulandari, menyoroti data IPH yang menunjukkan penurunan jumlah kabupaten/kota dengan kenaikan harga beras pada November. Pada akhir Oktober, 110 kabupaten/kota mencatat penurunan harga beras, sementara 65 daerah mencatat kenaikan.

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Andi Muhammad Idil Fitri, dalam arahanya menekankan pentingnya pengamanan stok bawang merah untuk mengantisipasi menjelang puasa dan lebaran 2025. Upaya ini mencakup penyimpanan stok saat over supply guna memastikan pasokan stabil.

Selain itu, Menteri Perdagangan, Krisna Ariza memaparkan langkah konkret Kementerian Perdagangan untuk stabilitas harga dan ketersediaan kebutuhan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru 2024. Langkah ini mencakup pengawasan kecukupan stok hingga tingkat pasar eceran.

Sementara itu, Kasatgas Pangan Polri, BJP Helfi Assegaf menyoroti kendala dalam pelaporan stok penggilingan yang belum terintegrasi antar pusat dan daerah. Selain itu, ditemukan beberapa gudang penyimpanan benih bawang putih yang tidak memenuhi standar, yang berdampak pada penurunan kualitas produksi bawang putih dalam negeri.

Rapat koordinasi ini menegaskan komitmen pemerintah dalam mengatasi tantangan inflasi dan memastikan kestabilan harga kebutuhan pokok di seluruh wilayah Indonesia.(Diskominfo:may / fa2 / IKP1)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *