Jelang Ramadhan Permintaan Peci Bulu Kulit Kelinci dari Magetan Meningkat

Jelang Ramadhan Permintaan Peci Bulu Kulit Kelinci dari Magetan Meningkat.

Produk kerajinan peci dan sajadah dari bahan kulit kelinci di Kabupaten Magetan, Jawa Timur mulai ramai pemesanan menjelang Ramadhan. Pengrajin peci dan sajadah kulit kelinci dari Desa Bangsri, kecamatan Ngariboyo Suryo Bagio mengatakan, pemesan peci berbulu kult kelinci sebagain besar berasal dari luar pulau jawa. “ Pesanan meningkat dari luar Jawa mulai dari Padang, Aceh, Makasar, Palembang, Manado bahkan dari Lombok. Sejak mengikuti sejumlah pameran permintaan mulai meningkat,” ujarnya.

Pembuatan peci berbulu dari kulit kelinci menurut Suryo lebih bagus dikerjakan secara manual atau handmade, karena membutuhkan ketelitian dan presisi. Dibantu dengan 4 karyawannya satu hari Suryo mengaku mampu menghasilkan sekitar 10 buah peci kelinci. “ Dibuatnya secara handmade karena membutuhkan ketelitian. Ketika kita coba dengan mesin banyak yang meleset dan tidak presisi. Pelanggan justru lebih banyak yang menyukai produk dengan handmade, karena bernilai seni,” imbuhnya.

Untuk satu buah peci berbulu dari kulit kelinci Suryo mematok harga Rp 250.000 hingga Rp 400.000 disesuaikan dengan permintaan baik corak maupun desain peci. Jika menginginkan warna dan corak bulu kelinci tertentu tentunya harga tersebut akan menyesuaikan sesuai dengan tingkat kesulitan pemenuhan bahan bulu kulit kelinci. “ Harga antara kisaran Rp 250.000 sampai 400.000 tergantung kwalitas bulunya. Ada yang minta warna coklat dari kelinci bligon ini peminatnya banyak,” katanya.

Suryo mengaku sempat mendapat permintaan peci berbulu dari kulit kelinci sebanyak 2.000 buah peci dari Negara Malaysia, sayangnya masih minimnya permodalan dan peralatan serta keterbatasan bahan kulit kelinci berbulu yang masih terbatas membuat pihaknya tidak bisa memenuhi permintaan. Dia berharap ada investor yang membantunya untuk mengembangkan usaha pembuatan peci berbulu kulit kelinci miliknya mengingat banyak permintaan yang belum bisa di layani karena sejumlah keterbatasan tersebut. “ Kita pernah mendapat pesanan 2.000 peci, tapi karena keterbatasna peralatan, permodalan dan keterbatasan bahan kulit kelinci kita kesulitan untuk memenuhi pesanan dari luar negeri tersebut,” ujarnya.

Untuk merawat peci berbulu kulit kelinci menurut Suryo tidak sulit, cukup dengan menggunakan air hangat dan cuka. Campuran air hangat dan cuka disapukan ke permukaan bulu kulit kelinci untuk merawat kekuatan bulu dan warna peci berbulu dari kulit kelinci. “ Perawatannya mudah, dengan air hangat dan cuka kemudian disapukan dengan menggunakan kain kemudian diangin anginkan. Perawatannya cukup mudah,” pungkasnya.(Diskominfo / kontrib.skc / fa2 / IKP1)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *