Provinsi Jawa Timur gelar rapat Koordinasi (Rakor) virtual terkait Penanganan dan Kepulangan PMI serta Kedatangan WNA melalui Bandara Juanda, Rabu (2/6). Rapat dimoderatori oleh Sekda Provinsi Jawa Timur. Hadir dalam rapat tersebut Gubernur Jawa Timur, Pangdam V/Brawijaya, Wakapolda Jawa Timur, Kepala OPD Pemprov Jawa Timur dan Kepala Daerah dan Kota Se Jawa Timur.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah dalam arahannya menyampaikan tiga hal. Diantaranya kaitan dengan refocusing anggaran untuk memberikan layanan antisipasi covid19. Khofifah juga mengharapkan semua Kabupaten/Kota melakukan pemantauan day to day, terutama antisipasi dari dampak pasca libur panjang. Yang terakhir, kaitan pembelajaran tatap muka yang dapat dilakukan sesuai SKB tiga Menteri sesuai zonasi daerah.
Sedangkan Pangdam V/Brawijaya, Mayjen Suharyanto menegaskan terkait penanganan kepulangan PMI dan WNI serta kedatangan WNA harus sesuai prosedur yang sudah di tetapkan. Suharyanto juga menegaskan perlunya solidaritas 3 pilar (TNI, Polri & Pemda) dalam menangani covid-19 secara massif dan tegas untuk terus melaksanakan sosialisasi dan edukasi tentang bahaya covid-19.”Jangan Lelah, jangan bosan dan ragu ragu untuk bertindak secara tegas, tetap humanis tapi tidak ragu-ragu untuk membatasi serta membubarkan kerumuman”, pesannya.
Wakapolda Jatim Irjen. Pol Nico Afinta tidak ketinggalan menyampaikan langkah antisipasi yang sudah dilaksanakan. Di bandara sudah dilaksanakan penanganan sesuai SOP kepada pelaku perjalanan internasional bandara Juanda. Penanganan dimulai dari kedatangan, kemudian karantina terpusat asrama haji selama dua hari dan dilanjutkan dengan karantina terpusat di Kabupaten/Kota selama tiga hari.
(Diskominfo/pb.ryz/dok.wan/tos)