Indonesia, Swasembada Beras

Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional, Andi Amran Sulaiman, hadir dalam Rapat koordinasi inflasi yang dipimpin langsung Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, M Tito Karnavian pada Selasa (04/11/25) secara hybrid.

Dalam paparannya Andi Amran Sulaiman mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang turut berkontribusi dalam pangan Indonesia.

Utamanya beras Indonesia, yang tercatat dalam Badan Pangan Dunia atau FAO yang memprediksi kenaikan produksi beras Indonesia adalah yang terbesar kedua di dunia setelah Brasil.

Adapun produksi beras yang tercatat dalam BPS hasil KSA padi amatan September 2025 yakni rentang waktu Januari -Desember 2019-2025 mengalami kenaikan 4,15 juta ton dari tahun 2024 ke tahun 2025 dengan total produksi di tahun 2025 34.77 juta ton

“Alhamdulillah Swasembada beras kita saat ini berkat hasil kerja keras semua, adapun komoditas jagung aman, ayam aman kita akan bangun ekosistem peternakan ayam untuk telur dan pedaging kami akan sisir hal tersebut untuk memenuhi kebutuhan MBG telur 700 ribu ton kebutuhan ayam pedaging 1,1 juta ton, kami ikut gerak dan dorong produksi”, ungkapnya.

Adapun Bulog sendiri juga melakukan upaya-upaya stabilisasi harga pangan yakni pengadaan gabah pada periode ini mencapai 75% dari total realisasi pengadaan beras hal tersebut disampaikan oleh Epi Sulandari selaku Kadiv Hub Kelembagaan BULOG

“Total realisasi pengadaan setara Beras CBP 3.042.102 ton proporsi pengadaan gabah ini cermin BULOG dalam mendukung petani secara langsung “,tambahnya.

Masih dengan pesan yang sama Mendagri menghimbau untuk menjaga inflasi yang terdongkrak harga emas

“Jaga inflasi kita yang terdongkrak harga emas, kita bermain di menjaga stabilitas harga pangan , waspadai kenaikan harga pada natal dan tahun baru, kita bisa intervensi harga yang di atur pemerintah, harga Air minum, transportasi lokal”, pesan Mendagri.(Diskominfo:ay / fa2 / IKP1)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *