Indonesia Berpeluang Jadi Produsen Komponen Kendaraan Listrik

Tren pemakaian kendaraan listrik terutama mobil listrik ini diprediksi akan terus meningkat  dan semakin tinggi. Di akhir tahun 2020 saja ada sekitar 10 juta mobil listrik yang mengaspal di dunia. Dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035 yang dikeluarkan Kementrian Perindustrian pada tahun 2030 produksi mobil listrik ditargetkan mencapai 600 ribu unit dan sepeda motor listrik 2,45 juta unit.

Mengetahui penggunaan kendaraan listrik yang terus meningkat setiap tahunnya, Indonesia berpeluang besar menjadi produsen komponen kendaraan listrik. Hal ini diungkapkan Presiden Indonesia Joko Widodo saat meluncurkan mobil listrik yang dirakit di Indonesia di pabrik PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, Rabu (16/3).

“Indonesia dapat menjadi pemain kunci di dalam industri mobil listrik karena Kita memiliki sumber daya mineral yang sangat besar untuk mendukung pengembangan mobil listrik,” ungkap Presiden.

Mengingat Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam mineral sebagai bahan baku pembuatan kendaraan listrik. Seperti nikel dan kobalt yang merupakan material penting dalam produksi baterai lithium—baterai yang digunakan di kendaraan listrik. Serta bauksit bahan pembuat alumunium sebagai kerangka kendaraan listrik.

Dilansir dari presidenri.go.id, di tahun 2022 akan menjadi momen penting untuk mengembangan baterai litium untuk kendaraan listrik. Beberapa investor akan memulai konstruksi, siap mengolah nikel dan kobalt Indonesia menjadi bahan material litium baterai. Dan diharap di tahun 2024, Indonesia sudah dapat memproduksi kendaraan listrik seutuhnya.(Diskominfo/sumber: presidenri.go.id/pub. fik /dok.presidenri.go.id /fa2/IKP1)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *