Sobatkom
Disiarkan langsung dari Gedung Teater Perpustakaan lt 2 , Perpustakaan Nasional RI, Selasa (14/9) gelaran “Gemilang Perpustakaan Nasional” sebagai ajang pemberian penghargaan pada pegiat literasi se-Indonesia.
Penyelenggaraan kegiatan, ini bertepatan dengan Hari Kunjung Perpustakaan dan Bulan Gemar Membaca yang diperingati setiap tanggal 14 September. Dalam kesempatan kali, ini Perpustakaan Nasional RI memberikan penghargaan tertinggi kepada berbagai pihak yang telah berkontribusi besar terhadap pengembangan perpustakaan dan pembudayaan kegemaran membaca yaitu Nugra Jasa Dharma Pustaloka.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Magetan Dr.Drs.H.Suprawoto,S.H.,M.Si. raih penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka 2021 dalam kategori Pejabat Publik.
Dalam ajang tersebut juga diumumkan Pemenang Lomba diantaranya Kontributor data tertinggi portal Indonesia One Search, capaian Nilai Tingkat Kegemaran Membaca Tertinggi di Indonesia dan capaian Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat Tertinggi di Indonesia, Kategori Perpustakaan Umum Desa/Kelurahan Terbaik Tingkat Nasional, Kategori Lomba Bertutur Bagi Siwa-Siswi SD/MI Tingkat nasional Tahun 2021,Kontributor Data Tertinggi Portal Indonesia One Search,Capaian Tertinggi Indikator Kinerja Kunci Urusan Perpustakaan, Pengumuman Peraih Nugra Jasa Dharma Pustaloka, Penghargaan tertinggi bidang perpustakaan Kategori Pelestari Naskah Kuno ,Kategori Media Massa,Kategori Masyarakat, tokoh masyarakat, pejabat publik,Kategori Lifetime Achievement.
Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Muhammad Syarif Bando menyebut tingkat literasi bangsa Indonesia berada di 96% dari jumlah penduduk yang bisa membaca, sedangkan sisanya 4% buta huruf. Ditambahkan juga, paradigma tentang perpustakaan saat ini baru 10% tentang management of collection, 20% tentang management of knowlegde dan 70% tentang transfer of knowlegde.
Senada dengan hal tersebut Gubernur Jawa Timur – Khofifah Indar Parawansa dalam sambutannya menambah paradigma perpustakaan dengan transfer of skill, setelah transfer of knowlegde paradigma perpustakaan bisa dilanjutkan dengan transfer of skill dengan segala inovasi kreativitas masing-masing perpustakaan’,tambahnya. (Diskominfo/pb.ay/dok.ay/fa2)