Distribusi BBM Harus Tepat Sasaran, Tegas Menteri ESDM



Menteri ESDM , Arifin Tasrif lakukan kegiatan sidak di 7 SPBU di kota Bengkulu dan Medan kemarin ( 9-10/4/22). Dalam pemantauan ini menteri melihat ada lonjakan kebutuhan akan BBM yang cukup signifikan. Namun kebutuhan akan BBM tersebut bisa tercukupi

Lebih lanjut, melalui siaran pers Kementerian ESDM, NOMOR: 151.Pers/04/SJI/2022 Menteri Arifin menyatakan khusus untuk mengantisipasi meningkatnya aktivitas masyarakat di bulan Ramadhan, Pemerintah memastikan akan menjaga pasokan BBM di semua wilayah Indonesia. “Kita akan memenuhi kebutuhan BBM supaya tidak ada kesulitan bagi masyarakat selama Ramadhan dan libur lebaran,” ungkap Arifin.

Dalam sidak dilapangan kali ini Arifin temui berbagai kejadian terkait pelaksanaan pendistribusian BBM bersusidi yang tidak tepat sasaran. “Biosolar ini kan subsidi. Harusnya diperuntukkan bagi yang berhak bukan untuk industri. Banyak kita temui di lapangan, (BBM subsidi) banyak dipakai untuk angkutan industri. Ini mengakibatkan berkurangnya jatah BBM (subsudi) bagi masyarakat umum,” kata Arifin.

Menurut Arifin pemerintah mengambil langkah tegas terutama kendaraan operasional industri. “Dari pusat kami akan membuat surat peringatan agar industri tersebut menggunakan BBM sesuai dengan peruntukkannya,” tambahnya.

“Kita akan ambil langkah-langkah, pertama akan mengingatkan, kemudian mengawasi, dan kalau masih terjadi penyimpangan, kita ambil tindakan tegas,” tandas Arifin.

Selanjutnya menteri ESDM kemudian menghimbau, “Kami minta bantuan kepada semua (masyarakat) di sini untuk melaporkan apabila terjadi antrean dan mengingatkan kalau peruntukan BBM subsidi sesungguhnya. Kalau masyarakat yang mampu agar tidak mengonsumsinya,”

Dikesempatan ini pula Arifin menyoroti adanya modifikasi kapasitas tanki BBM kendaraan yang juga berperan besar dalam kelangkaan solar. ” Kita akan cukupi. Namun harus dilihat kendaraan yang mengkonsumsi BBM sudah benar atau belum, banyak contoh truk 6 roda harusnya isi tangkinya 120 liter, dimodifikasi tangkinya sampai 400 liter, ini tidak benar. Apalagi dari jumlah yang diambil bukan dipakai untuk peruntukannya, sehingga banyak kios-kios di luar SPBU yang tidak resmi. Ke depan kita akan evaluasi, sistem dan infrastruktur akan kita sempurnakan. Ini butuh usaha, tapi yang penting sekarang bagaimana kita bisa mengamankan dulu, karena kita dihadapkan pada situasi krisis mengamankan pasokan energi kita, karena ada konflik geopolitik,” pungkas Arifin.(Diskominfo/sumber: esdm.go.id / pub.fa2 / dok: esdm.go.id / IKP1)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *