Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan menggelar Diseminasi dan Evaluasi Audit Material Perinatal Surveilans dan Respons (AMP-SR) Tahun 2025 di Grand Hap Kintamani Sarangan, Rabu (20/8). Acara ini dihadiri oleh Bupati Magetan Hj. Nanik Endang Rusminiarti, M.Pd., Kepala Dinas Kesehatan Magetan, Kepala Bappeda Litbang, Kepala Kemenag, Direktur RSUD dr. Sayidiman, serta Kepala RSU dr. Efram Harsana Maospati.
Kepala Dinas Kesehatan Magetan, dr. Rohmat Hidayat, dalam paparannya menyampaikan bahwa angka kematian ibu dan anak di tingkat nasional dan khususnya di Kabupaten Magetan masih tergolong tinggi.
“Perlu diketahui, angka kematian ibu dan anak secara nasional, khususnya di Magetan, masih tinggi. Contoh di tahun 2024 ada 10 ibu yang meninggal dan 52 bayi yang meninggal. Sebagian besar kasus ini sebenarnya dapat dicegah. Upaya kami untuk mengurangi angka tersebut adalah dengan meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan, pemberdayaan masyarakat, serta penguatan tata kelola kesehatan. Nah, salah satu contohnya adalah kegiatan AMP-SR ini. Tujuannya adalah menyosialisasikan rekomendasi hasil pengkajian kasus kematian ibu dan anak tahun 2024 dan semester I tahun 2025,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Magetan Hj. Nanik Endang Rusminiarti, M.Pd. menekankan agar seluruh puskesmas benar-benar serius dalam upaya pencegahan kematian ibu dan anak.
“Kami mohon kepada masing-masing puskesmas di Kabupaten Magetan untuk terus menggiatkan kegiatan pencegahan kematian ibu dan anak ini dengan serius. Jangan sampai angka tahun ini lebih banyak dari tahun lalu. Masih ada waktu lima bulan untuk berkoordinasi dengan para stakeholder agar angka kematian dapat ditekan,” tegasnya.
Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Magetan berharap dapat memperkuat komitmen bersama dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi, sehingga terwujud masyarakat Magetan yang lebih sehat dan sejahtera.(Diskominfo:syrl / fa2 / IKP1)