Selama Idul Adha, RPH Magetan memberikan layanan yang maksimal kepada para penguna jasa pemotongan hewan, untuk itu setidaknya 20 ekor ternak sapi dipotong dalam sehari selama Hari Raya Kurban tahun ini. Jumlah tersebut sesuai dengan kapasitas Rumah Pemotongan Hewan yang berada di Kelurahan Bulukerto, Kecamatan Magetan tersebut.
Di masa pandemi Covid-19 animo masyarakat untuk memotong hewan kurban melalui RPH semakin meningkat. Selain dinilai sangat praktis, higienis, aman, dan efisen dari sisi waktu juga untuk mengurangi kerumunan orang saat terlebih pada sirtuasi pandemi Covd-19.
“Kita memilih melaksanakan pemotongan hewan korban di RPH, sesuai dengan kesepakan warga dan ini sudah berlangsung 2 tahun, hari ini kita memotong 5 ekor sapi , “ ujar Jarni Warga Ngadirejo saat ditemui di RPH ,Selasa (20/7) salah satu penguna jasa pemotongan hewan.
“Kalau melalui RPH enaknya kita sudah bisa langsung bagi – bagi sesuai kebutuhan“ imbuh Jarni.
Proses pemotongan hewan kurban di RPH dimulai dari Proses penyembelihan sampai dengan pemotongan karkas. Penyembelihan ternak kurban dilakukan dengan teknik pemotongan yang benar oleh petugas yang sudah profesional dan bersertifikasi. Selain itu untuk menjamin ternak layak di potong dan dagingnya layak di konsumsi juga, dilakukan pemeriksaan Antemortem dan Postmortem, disinilah higienis daging kurban lebih terjamin.
Disamping itu karena saat ini masih ditengah pandemi, pemotongan hewan kurban dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat. Para petugas dilengkapi dengan alat pelindung diri, bermasker serta menghindari kerumunan dengan membatasi petugas dalam setiap prosesnya.
Sementara itu Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan,
Drh. Nur Haryani ditemui saat memantau pelaksanaan pemotongan hewan di RPH mengatakan bahwa kapasitas maksimal pemotongan sebanyak 20 ekor hewan sehari.
”Untuk Idul Adha kita memberikan pelayanan penuh dengan memaksimalkan kapasitas yang ada, untuk hari pertama ada sekitar 14 ekor sapi yang akan dipotong, karena tadi masih shoat Ied terlebih dahulu, untuk besok dan selanjutnya kita maksimalkan 20 Ekor“ Ungkap drh Nur .
“Pemerintah hanya menfasilitasi penyembelihan, sedang untuk proses selanjut seperti pengulitan dan pemotongan karkas dilakukan tenaga professional yang bekerja sama dengan RPH, selain itu kita juga menerapkan protokol kesehatan secara ketat selama proses pemotongan hewan kurban “ Tambah Drh. Nur.
( Diskominfo/IKP1)