Tingginya angka kebakaran yang disebabkan oleh konsleting listrik, selain karena penyebab kebakaran lainnya perlu disikapi bersama. Tindakan dari diri kita sendiri untuk mengurangi resiko dari musibah yang diakibatkan dari kelalaian manusia ini menjadi penting untuk menghindarkan bencana yang menyebabkan korban jiwa maupun kerugian harta ini.
“Dari Laporan Nasional Pemadam Kebakaran tahun 2021 sebanyak 17.768 kejadian kebakaran diseluruh Indonesia, penyebab paling banyak karena arus pendek/konslet listrik sebanyak 5.274 kasus atau sekitar 45 % .” ungkap Mendagri Tito Karnavian dalam sambutannya saat pelaksanaan Upacara HUT Ke-103 Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan.
Nah Sobatkom, supaya aman dari resiko konsleting yang bisa mengakibatkan kebakaran, untuk pencegahan berikut kami sajikan beberapa tips yang bisa anda pergunakan seperti ;
1. Hindari menumpuk steker atau colokan listrik terlalu banyak pada satu tempat karena sambungan seperti itu akan terus menumpuk panas sehingga mengakibatkan terjadinya korsleting listrik.
2. Jika dirumah memiliki peralatan elektronik yang memiliki daya besar seperti Alat pertukangan atau perbengkelan, Kulkas, AC, segala macam pemanas, TV tabung, dan pompa air perlu diperhatikan. jangan menggunakan steker sembarangan, gunakan steker dengan kualitas baik, hal tersebut untuk mencegah terjadinya korsleting listrik sebagai efek dari over beban.
3. Jangan memaksakan beban berlebih pada sikring. Jika sikring otomatis langsung ke Off itu karena beban yang berlebih pada suatu rangkaian listrik. Secara otomatis, sekring memutus arusnya. Jika kondisi tersebut masih dilakukan, hal tersebut bisa menimbulkan korsleting listrik.
4. Taruh steker pada tempat yang semestinya dan jauhkan dari bahan yang mudah terbakar. Hindari penempatan steker yang dapat memicu terjadinya bahaya korsleting seperti di area kamar mandi, wastafel, tabung gas dll
5. Lakukan pemeriksaan secara rutin terhadap sambung-sambungan kabel dan kondisi isolasi pembungkus kabel, bila ada isolasi yang terkupas ( biasanya karena digerogoti tikus ) atau telah menipis agar segera dilakukan penggantian.( Diskominfo/pub&dok fa2/IKP1)