Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda mengingatkan masyarakat Jawa Timur untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem seiring bergesernya musim kemarau menuju musim hujan.
Prakirawan BMKG Juanda, Swasti Ayudia, menjelaskan bahwa pada periode ini pagi hingga siang hari umumnya terasa panas, namun menjelang sore atau malam dapat terjadi hujan deras disertai petir dan angin kencang.
Kondisi tersebut, lanjutnya, disebabkan oleh ketidakstabilan atmosfer ketika udara panas dari permukaan bumi bertemu dengan udara lembab di lapisan atas, membentuk awan cumulonimbus yang berpotensi menimbulkan hujan lebat maupun puting beliung. Perbedaan suhu antara daratan dan lautan di sekitar Jawa Timur turut mempercepat pembentukan awan hujan, terutama di wilayah pesisir.
Selain faktor lokal, pengaruh fenomena atmosfer seperti Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, dan Kelvin turut meningkatkan pertumbuhan awan hujan dalam waktu singkat. Kombinasi faktor lokal dan global ini menjadikan cuaca di Jawa Timur lebih dinamis dan berpotensi ekstrem.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi hujan lebat, petir, serta angin kencang. Warga juga diingatkan untuk terus memperbarui informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG guna mengantisipasi dampak yang mungkin terjadi.
Referensi: @infobmkgjuanda | https://rri.co.id/surabaya/daerah/1897915/bmkg-imbau-warga-jatim-waspadai-cuaca-ekstrem-pancaroba