Banyak Yang Inovatif, Pemkab Magetan Akan Lakukan Upaya Koneksitas Antara Bank Sampah Dengan Perbankan.

Banyaknya bank sampah yang memiliki inovasi dalam pengelolaan sampah membuat Pemerintah Kabupaten Magetan akan melakukan upaya koneksitas antara bank sampah dengan dunia perbankan. Bupati Magetan Dr. Drs. Suprawoto, S.H.,M.Si mengatakan, geliat bank sampah di Magetan cukup membanggakan karena mampu menghadirkan inovasi seperti sampah yang dikelola menjadi taman gizi seperti di Desa Bogoarum hingga sampah yang dikelola dan dikonversi menjadi emas di Bank Sampah Desa Dukuh Lembeyan. “Keterlibatan bank saat ini belum, nanti coba saya sampaikan ke BPRS supaya teman temen lebih semangat,” ujarnya Selasa (01/03/2022).

Pada tahun 2019 Bupati Magetan Dr. Drs. Suprawoto, S.H., M.Si menginstruksikan bahwa pengelolaan sampah selesai di tingkat desa. Untuk mendukung hal tersebut setiap desa dihimbau untuk memiliki setidaknya 3 bank sampah. Salah satu desa yang berhasil melaksanakan instruksi Bupati Magetan adalah Desa Bogoarum Kecamatan Plaosan. “Sampah ini selalumenjadi problem, oleh karena itu tahun 2019 saya menginstruksikan bahwa pengelolaan sampah itu selesai ditingkat desa dan Desa Bogoarum menjadi contoh. Minimal Desa itu 3 tapi disini ada 6 bank sampah,” imbuhnya.

Di Desa Bogoarum inisiator Bank Smapah Dompong Ice Widyawati melakukan gerakan bersih sampah dengan melibatkan anak balita melalui posyandu, di tingkat Paud dan SD degan taman gizi, ditingkat remaja dengan kegiatan PIK R yang melakukan kegiatan social dan latihan bank yang dibiayai dari sampah yang dikumpulkan serta melibatkan lansia dengan kegiatan minum jamu dari menukar sampah. Dari 14 RT yang ada di Desa Bogoarum terdapat 6 bank sampah dimana setiap RT mampu mengumpulkan sampah dengan nilai sekitar Rp 400.000 sehingga dari seluruh RT yang ada di Desa Bogoarum mampu menghasilkan Rp 5.600.000 setiap bulan dari pengelolaan sampah. “ Dari kegiatan sampah warga berhasil mencukupi kebutuhan lingkungan di RT seperti kebutuhan tong sampah, peralatan meja kursi untuk kegiatan social dan pengadaan lampu jalan dari hasil pengumpulan sampah,” katanya

Dengan adanya koneksitas Ice Widyawati berharap eksistensi bank sampah semakin kuat dan pemberdayaan kepada masyarakat yang memanfaatkan sampah sebagai bahan baku dari kerajinan yang dibuat warga akan semakin meningkat. Koneksitas antara bank sampah dengan perbankan juga diharapkan akan meningkatkan ketrampilan pengelolaan keuangan bank sampah sehingga mamapu membantu masyarakat di bidang oemberdayaan masyarakat.(Diskominfo/kontrib.rif/fa2/IKP1)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *