Bahas Kasus Stunting Bersama Pakar, Tak Henti Usaha Turunkan Angka Stunting

Bahas Kasus Stunting Bersama Pakar, Tak Henti Usaha Turunkan Angka Stunting.
Tim Pakar yang terdiri dari dr Rahma Anindita, Sp. A., dr Mulia Sp OG dan Ida Kartika H, S.Gz bahas kasus stunting di Magetan, di Audit Kasus Stunting Kedua yang dilaksanakan oleh Dinas PPKB dan PA Kabupaten Magetan. Rabu, (15/11/23). Bertempat di Gedung Korpri pertemuan ini menghadirkan lintas OPD terkait, Kecamatan, Puskesmas, Bidan Desa, Kader Pendamping Desa,dan Ahli Gizi.
Di wakili Sekertaris Dinas PPKB Ir. Miftahudin, Kepala Dinas PPKB dalam sambutannya menyatakan bahwa “Forum seperti ini adalah forum mulia yang membahas stunting, yang menjadi program super prioritas nasional, di Audit Kasus Stunting kedua dimaksud untuk mengidentifikasi dan penyebab resiko stunting, dari 9 kasus yang diusulkan mengerucut menjadi 3 kasus yaitu di Kecamatan Ngariboyo, Bendo dan Sukomoro, 6 kasus direduksi melalui minilokakarya yg diselenggarakan ditingkat kecamatan, melalui minilok kasus sudah bisa terselesaikan. Untuk pencegahan banyak inovasi dikecamatan yang kemudian muncul, seperti inovasi “ Netes” di Kecamatan Plaosan, dimana peternak di Kecamatan Plaosan mendonasikan sebagian telur untuk diberikan kepada anak dengan kasus stunting. Dan salah satu desa, Desa Cileng mendapat penghargaan Desa Bebas Stunting Award 2023” pungkasnya.
dr Rahma Anindita, Sp. A.,Dokter Spesialis Anak RSUD dr. Sayidiman menyatakan “Beberapa kasus stunting bisa dikarenakan defisit kalori terhadap kasus potensi stunting yang secara genetik nya tidak stunting, bisa juga diakibatkan polusi udara seperti pembuatan air minum sapi yang pembakarannya pakai kayu, lahir normal tetapi diusia tertentu mengalami gangguan”.
“Anak stunting ada anomali digrafik KMSnya, ini disebabkan karena asupan yang masuk tdk maksimal untuk pertumbuhan, penting juga kecukupan zat besi di 6 bulan pertama ibu menyusui”, lanjut Anin
“Mal nutrisi kalori dan protein, mengakibatkan berat dan tinggi bada tidak naik,untuk itu perlu diperhatikan jenis makan dan jumlahnya”, tambah Anin. Anin kemudian membagi pola menu anak yang baik adalah 3 x menu utama dan 2 kali menu snack time. “Jika anak makan sedikit dan pilih-pilih, yaitu dengan strategi double protein seperti ayam goreng yang diolesi tepung digoreng kemudian dilumuri telur dan digoreng lagi, pahami makanan kesukaan anak, dan sekolahkan anak ke PAUD dibantu guru PAUD, supaya anak bersosialisasi sekaligus untuk merubah pola dan menu makan”, ungkap Anin, yang juga menjadi Dokter Teladan Jawa Timur Tahun 2023 ini.
Sementara Ahli Gizi RSUD Sayidiman, Ida Kartika H, S.Gz dikesempatan ini menyatakan “Pentingnya penganekaragamanan menu , pemberian MPASI yang tepat waktu, kecukupan tidak hanya dari jenis asupan melainkan dari jumlah asupan yang disesuaikan dengan kebutuhan balita, dan jangan lupa jupa untuk bagaimana membuat suasana makan yang menyenangkan bagi anak, ingat Ida kepada peserta dan ibu-ibu yang mempunyai anak balita”.
Sebagai pamungkas dalam kesempatan ini dokter Spesialis Kandungan RSUD Sayidiman, dr Mulya Kurniawa, Sp O.G. mewanti-wanti , “Untuk ibu hamil dengan obesitas dengan resiko tinggi untuk rutin memeriksakan kondisi kandungan dan ibu, dan persalinannya harus dirumah sakit. Pemantauan kesejahteraan bayi dipantau melalui USG, agar terdeteksi apakah terjadi pertumbuhan janin yang terlambat atau tidak. Serta dipantau pula detak jantung bayi”.(Diskominfo / fa2 / IKP1)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *