Asal Air dan Tanah Jatim yang Dibawa ke IKN

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama 34 Gubernur se- Indonesia menghadiri prosesi penyatuan tanah dan air dari 34 provinsi di Indonesia di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang dipimpin Presiden Joko Widodo, Senin (14/3). Masing-masing Pimpinan Provinsi tersebut membawa air dan tanah asal yang kemudian disatukan oleh Presiden Indonesia ke dalam Kendi Nusantara.

Mengenai air dan tanah dari Provinsi Jawa Timur, Gubenur Khofifah pada Sabtu (12/3) telah melakukan prosesi “Mendhet Tirto lan Siti” sebelum berangkat ke Kabupaten Penajam Paser utara, Kalimantan Timur. Pengambilan air dan tanah diambil dari tiga titik lokasi yang berbeda, yaitu Situs Sumur Upas Candi Kedaton, Situs Kumitir dan Hulu Sungai Brantas.

Tiga titik tersebut dipilih karena mewakili histori Kerajaan Majapahit yang berkaitan erat dengan nama IKN Nusantara. “Dalam referensi yang saya baca, Nusantara adalah bagian dari Sumpah Palapa yang diikrarkan oleh Mahapatih Gajah Mada. Nusa artinya pulau, antara artinya luar. Pulau-pulau yang banyak itu dipersatukan Kerajaan Majapahit,” ungkap Gubenur Jatim.

Mengenai penjelasan mengenai tiga titik ini, pertama Situs Sumur Upas Candi Kedaton, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Sumur Upas merupakan pusat sistem pengairan di masa Kerajaan Majapahit yang memiliki tumpukan baru dan bara merah sebagai kanal air. Kedua Situs Kumitir di Dusun Bendo, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto yang merupakan istana bangsawan di lingkungan Kotaraja Majapahit. Dan terakhir, hulu Sungai Brantas di Kota Batu yang merupakan basis pelabuhan dan perdagangan di era kerajaan Majapahit.(Diskominfo/pub.fik/dok.@JatimPemprov/fa2/IKP1)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *